Terkait Pembangunan jalan Tol, Pamong Desa Teror Warga
19 Views
Semarang, NM Online
Tolak konsinyasi, sejumlah warga terkena proyek (WTP) pembangunan jalan tol Semarang-Solo sesi II Ungaran Bawen kembali mendapat teror dari oknum pamong desa dan organisasi massa tertentu.
Hal tersebut disampaikan Ketua RW 03 Desa Lemah Ireng, Kusman Sutiyono, kepada wartawan, Kamis (1/11).
Ia mengatakan, teror tersebut salah satunya berisi
mendesak warga untuk menyerahkan lahannya dalam pembangunan jalan tol. Dan mendesak WTP segera mengambil uang konsinyasi pembayaran ganti rugi jalan tol.
mendesak warga untuk menyerahkan lahannya dalam pembangunan jalan tol. Dan mendesak WTP segera mengambil uang konsinyasi pembayaran ganti rugi jalan tol.
“Permintaan dari oknum disertai dengan ancaman. Salah satunya, warga yang tidak bersedia menyerahkan lahan atau tanahnya, ke depan tidak akan memperoleh pelayanan administrasi dari pemerintah desa,” kata Kusman.
Dia menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya dua kali didatangi oknum pamong desa yang berinisial SL dan KS. Hal serupa juga dialami sejumlah Ketua RW di Lemah Ireng dimana WTP tinggal.
Meski pun mendapat teror dari oknum tidak bertanggungjawab, dirinya bersama warga mengaku tidak akan terpengaruh dengan tekanan tersebut.
“Selain pamong desa, ada juga sejumlah orang yang belakangan diketahui merupakan anggota ormas yang mendatangi WTP. Mereka berperawakan layaknya preman. Namun ketika didesak untuk menunjukkan identitas, mereka tidak mau,” ujar Kusman.
WTP tetap pada sikapnya, yakni menuntut pemerintah bersikap transparan bersedia memperlihatkan hasil penilaian tim appraisal independen yang telah ditunjuk sebelumnya terkait penetapan harga ganti rugi.
Prihatin
Sementara itu, Bupati Semarang Mundjirin mengaku prihatin atas adanya oknum pamong desa yang berani mengeluarkan ancaman kepada WTP.
“Pembebasan lahan tidak perlu dilakukan dengan ancaman. Biarlah yang bersangkutan (warga WTP, red) sampai legawa, yang penting semuanya harus sesuai ketentuan yang ada.
“Terkait hasil penilaian tim appraisal, datanya sudah saya pegang. Bagi warga Lemah Ireng yang ingin melihat silahkan datang temui saya” jelas bupati.
(Bambang / Malik)