Pilkades Peuteuycondong Diprotes Para Calon Yang Kalah
6 Views
CIANJUR, NM Online – Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Peuteuycondong, Kecamatan Cibeber, yang digelar pada Senin 24 Juni 2013 lalu, diwarnai dengan dugaan penyimpangan penggunaan dana pilkades. Untuk itu, para calon kepada desa menuntut uang urunan untuk pelaksanaan pemilihan itu dikembalikan.
Salah satu Calon Kepala Desa Cihaur, H. TB Heri Hermawan pada nomor urut 1, mengatakan, selain adanya indikasi kecurangan, diduga penggunaan dana Pilkades menyimpang dari aturan, lantaran sebelum pelaksanaan Pilkades pihak panitia terima.” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak dan meminta kepada Ketua Panitia agar uang untuk urunan pilkades yang dibebankan kepada para calon, diharapkan bisa dikembalikan.
“Alasannya lain dari panitia soal kekurangan dana yang 33 juta katanya diminta oleh pihak kecamatan sebesar Rp10 juta,” bebernya.
Hal yang sama diungkapkan, Calon lain pada nomor urut 4, H A Atang Kuswandar. Pihaknya menuntut adanya ketegasan dari panitia Pilkades, dugaan kecurangan dari salah satu kandidat yang saat ini memenangkan Pilkades yakni Imam Ibrahim Musa pada nomor urut 3.
“indikasi kuat terjadinya kecurangan ketika BPD, RW, RT, bahkan panitia Pilkades menjadi tim sukses dari Calon yang terpilih pada nomor urut 3,” tuturnya.
Disinggung terkait panitia meminta dana nambahan dari kandidat, pihaknya memilih tidak memberikan sumbangan tersebut. Sebab, menurutnya, dana sebesar Rp33 juta sudah lebih dari cukup.
“Sekarang TPS hanya satu tempat, penjemputan para warga biaya dan kendaraan harus ditanggung para calon. Ngapain juga saya berikan dana tambahan,” keluhnya dengan nada kesal.
Sementara itu, terkait adanya pungutan dana Pilkades sebesar Rp10 juta yang dilakukan oknum kecamatan. Camat Cibeber Ucup Supriadi Ditamihardja mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Sebab, pihaknya baru menjabat dua pekan di kantor Kecamatan Cibeber.
“Saya tidak tahu, karena begitu saya jadi camat Cibeber yang saya tahu langsung ada Pilkades. Karena iniformasi ini baru saya dengan nanti saya akan tanyakan ke Kasi Pem,” tandasnya.
Ketua Panitia Pilkades Cihaur, Drs. Fauzul Sudarsa Spd MM saat akan dikonfirmasi sedang tidak ada ditempat, dan tidak menjawab saat dihubungi lewat telepon seluler maupu pesan singkat.
Sedangkan Kepala Bagian Pemerintahan Desa Drs. Endang Suyatna menegaskan bahwa seluruh proses pilkades di danai oleh Negara. Dengan rincian 5ribu rupiah setiap hak pilih yang ada di desa terkait.
“Untuk gelombang pertama sendiri ada 68 desa yang mengadakan pilkades di seluruh Kabupaten Cianjur. Dan semuanya diberlakukan sama dalam hal pembiayaan, yaitu 500 rupiah setiap hak pilih yang ada. Jadi tidak dibenarkan apabila ada pungutan lain baik terhadap masyarakat maupun para calon.” Ungkap sang Kabag saat di temui di ruang kantornya.
“ Tapi kalau memang ada kesepatan antara Panitia Pilkades dengan para calon soal bantuan operasional, dan itu dilakukan atas sukarela, tentu saja tidak menjadi masalah.” Pungkasnya***(Ruslan)
BACA JUGA Terkait Berita Pembacokan, Mantan Kapolsek Cibinong Ancam Wartawan