‘Kapolsek Sawangan’ Rampas Barang Wartawan Didalam Mobil Tanpa Izin
“Masyarakat Mengeluh,
Kapolsek Dinilai Salah Gunakan Wewenang”
Ber-alibi mendapatkan laporan warga sekitar, penggeledahan mobil wartawan yang dilakukan beberapa Polisi Polsek Sawangan Kota Depok, yang dipimpin oleh Kapolsek Sawangan AKBP. Sutarjo Pada awal puasa lalu, hingga kini tidak ada kejelasan.
Berawal ketika seorang Jurnalis yang sedang memarkir mobil di pinggir jalan Raya Sawangan, tepatnya sekitar 100m dekat RSUD Kota Depok akibat mengalami pecah ban, sontak saja 2 Jam kemudian digeledah oleh sekitar 10 Oknum Polisi Polsek sawangan (25/5) Pukul 06.00wib.
Menurut sang Jurnalis berinisial FY (29), dirinya mengaku sedang istirahat
di bangku penumpang akibat kelelahan diperjalanan sambil menunggu pagi untuk mencari ban cadangan.
di bangku penumpang akibat kelelahan diperjalanan sambil menunggu pagi untuk mencari ban cadangan.
FY berpendapat bahwa yang dilakukannya sudah sesuai dengan aturan lalulintas, yaitu dengan memasang Lampu Hazard (Lampu Sein dua) dan memasang segitiga merah di belakang.
“aneh, seharusnya saya dibangunkan dulu walaupun memang agak susah akibat kelelahan, jangan main masuk Mobil saya dan mengambil barang peribadi saya tanpa ijin saya,”Ujar FY.
AKBP. Sutarjo beralibi bahwa mobil FL mengalami tabrakan. “Kalau ada dugaan kecelakaan, seharusnya adalah tugas LAKA-LANTAS dan bukan maen seenaknya masuk2 mobil orang tanpa ijin,” ujar FL.
FY mengaku heran dengan perlakuan atau prosedur yang digunakan dalam penggeledehan Mobilnya. Pasalnya, menurut FY dirinya tidak melakukan pelanggaran yang berisifat merugikan siapapun pada saat itu, namun perlakuan yang FL dapat justru tidak etis, serta menibulkan kesan seolah oknum Polisi Polsek Sawangan merampok mobil FY.
Akibat kejadian yang dilakukan oleh oknum Polisi Polsek Sawangan Kota Depok ini pada (25/5) lalu, FY mengaku mengalami kerugian besar.
Bukan hanya kehilangan beberapa barang peribadi dan barang inventaris kantornya, FY juga mengatakan bahwa satu set Bemper depan mobilnya dicopot paksa oleh gerombolan oknum polisi tersebut hingga hancur.
Setelah kendaraan FY dibawa ke Polsek Sawangan, AKBP. Sutarjo memerintahkan anggotanya untuk menyita Air Soft Gun yang hendak di Service yang sudah dipegang oleh Anggotanya. “Senjata mainan itu gak pernah saya keluarkan dari tas saya sesuai aturan organisasi,” terang FY.
FY mengatakan bahwa dirinya menaruh Air Soft tersebut di dalam Tas Peribadi FY.
Beberapa saat kemudian FY pun di BAP, yang dilakukan oleh Penyidik, Brigadir Juanda.
Juanda membuat BAP dengan menuliskan Air Soft Gun jenis senjata Api.
Ketika FL tidak terima dengan isi BAP tersebut, juanda geram dan mengatakan, “terus gimana dong, Air Soft Gun ini gak ada di undang-undang Darurat, lagipula kamu saya jadikan saksi aja,” Ujarnya dengan nada tinggi.
Juanda ketika ditanya soal adakah pihak yang dirugikan, siapa pelapornya, dan siapa saksinya, dirinya sontak saja langsung terdiam.
Selang beberapa saat ketika selesai BAP, AKBP. Sutarjo saat ingin di Konfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kapolsek Sawangan AKBP. Sutarjo justru lebih memilih menonton TV dan mengatakan penolakannya dengan nada tinggi.
Bukan hanya itu, Kapolsek Sawangan AKBP. Sutarjo juga mengusir wartawan ketika ingin konfirmasi, serta merampas Kamera wartawan yang hendak mengambil gambar video dirinya yang sedang bersantai tanpa alas kaki sambil menonton TV. Al hasil Kamera inventaris News Metro pun rusak berikut pegangannya.
Selain itu AKBP. Sutarjo juga mengatakan bahwa FL hampir dipukuli Massa, padahal sekitar TKP tidak ada satu warga pun karna hari itu adalah Puasa pertama sekitar Pukul 07.00wib.
Di momen yang berbeda, Beberapa masyarakat sekitar ketika ditanya News Metro mengatakan tidak ada kejadian apapun ditempat tersebut, dan hampir seluruh toko sekitar tutup.
Kepala Satuan Lalu Lintas AKBP. Sutomo, Ketika dihubungi Tim News Metro melalui HP Peribadinya mengatakan bahwa apa yang FL lakukan sudah sesuai aturan dan prosedur, dengan memakai Lampu Segitiga dan Segita Merah dibelakang.
Sungguh ironis memang, pasalnya disaat para perwira tinggi Polri yang bersusah payah melakukan perbaikan demi perbaikan di tubuh Polri, dengan semboyan PROMOTER (Profesional, Modern, dan Terpercaya) malah dirusak oleh perlakuan segelintir Oknum yang entah apa motivasinya.
Kejadian tersebut sontak saja menjadi pertanyaan dari beberapa masyarakat, “memang di Polsek Sawangan oknum polisinya arogan pak, dan seringkali melepaskan tahanan. Masyarakat sini (Sawangan-red) sudah gak aneh,” ujar warga sekitar yang enggan sebutkan namanya.
Kerugian FL akibat mobil, Kamera, dan barang lainnya yang rusak serta Hilang, ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Hingga kini tidak ada satupun oknum Polisi Polsek Sawangan pun yang bertanggung jawab.
Pimpinan Redaksi (Pemred) News Metro, Johnny Kuron yang juga wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesiapun (LAKRI) berjanji akan melaporkan hal tersebut dari tingkat Kapolres, Mabes Polri, Hingga Kepada Kapolri dan Jokowidodo.
Bersambung … Baca Juga minggu Depan soal Peredaran Obat Psikotropika diduga dibekingi Oknum Polsek Sawangan. (faldy/Tim)
![]()



