HOT NEWS

Ketua Tim 7 LAKRI Pusat Menilai Kinerja Polresta Manado Lamban Tangani Kasus Asusila

16 Views
Jakarta, NM Online  Sudah selayaknya Polisi selaku pelindung dan pengayom masyarakat bekerja independent dan tidak tebang pilih dalam menanggapi setiap laporan masyarakat agar hukum dinegeri ini bisa ditegakkan. Namun  apa jadinya jika oknum Polisi di Polresta Manado yang digaji oleh masyarakat tetapi  tidak mau bekerja,  itu sama saja dengan melakukan korupsi.  Hal tersebut  dilontarkan  Johnny Kuron Ketua tiem 7 Intelejen dan Investigasi Dewan Pimpinan Nasional  Lembaga Anti Korupsi  Republik Indonesia (LAKRI) yang  Ketua Dewan Pembinanya adalah Karo Penmas Mabes Polri Brigjend. Pol.  Drs. Boy Rafi Amar. SH kepada NM Online lewat Telepon selulernya di Jakarta Rabu pagi (26/2) sekitar jam 09.00 wib.
Menurut Johnny, pada hari Rabu malam tanggal (19/2) sekitar jam 20.00 Wita terjadi kasus pemerkosaan anak dibawah umur  di wilayah Tuminting. Anehnya, meski ke-esokan harinya Kamis (20/2) peristiwa tersebut langsung  dilaporkan oleh keluarga korban  ke Polresta Manado, namun hingga sekarang kasus tersebut tidak berjalan. Gilanya lagi, saat masalah tersebut ditanya oleh Bibi  korban, oleh salah satu oknum Polisi Polresta Manado, dikatakan bahwa laporan tersebut belum ditindak lanjuti mengingat  petugas yang berkompeten menangani kasus tersebut sedang mengikuti pendidikan.
“Laporan ibu belum ditangani karena menunggu petugasnya  sedang pendidikan. Coba ibu datang lagi hari  Senin (24/2).  Ujar Bibi  korban kepada NM Online Jumat pecan lalu (21/2) menirukan  pembicaraan seorang petugas yang belakangan diketahui bernama Jefri.
Berkaitan dengan masalah ini, Marlin Sualang yang dihubungi NM Online  Rabu Pagi (26/2) lewat telepon selulernya  mengatakan, untuk mempercepat penangkapan pelaku, Marlin selaku petugas PPA  sudah menyampaikan kepada  Bibi  korban agar korban bisa   memancing pelaku dengan cara mengadakan pertemuan disalah satu pusat perbelanjaan yang ada di dekat Polresta Manado untuk kemudian dilakukan penangkapan oleh petugas.
Mendengar pernyataan penyidik PPA tersebut langsung dibantah oleh bibi korban.
Menurut Bibi korban, pernyataan yang disampaikan  Marlin kepada NM Online bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Marlin sebelumnya.
“Yang betul ibu Marlin Minta pa kita (Bibi Korban) supaya kita yang bawa itu pelaku ke Polresta Manado. Hal itu  kanya,  dimaksudkan agar supaya prosesnya berjalan cepat  karena ibu Marlin mau ikut pendidikan.” Jelas Bibi korban
Mengingat bahwa tindakan tersebut sangat beresiko, maka permintaan Marlin tidak disanggupi oleh Bibi korban. Namun begitu, Bibi korban diminta oleh Marlin untuk menemuinya  hari ini Rabu (26/2) sekitar jam 14.30 Wita  di Polresta Manado.
Sementara ayah  korban yang juga anggota Gegana Brimob Kelapa dua Depok yang ditemui NM Online mengatakan  sangat kecewa dengan kinerja anggota polisi Polresta Manado yang dinilai lamban dalam menangani masalah ini.
 “Saya  kecewa dengan pelayanan polisi Polresta Manado. Tadinya saya mau ke Manado untuk menanyakan masalah ini, tapi karena saya lagi mengikuti test untuk pengawal Kapolri di Mabes Polri, maka saya tidak punya waktu. Ujar anggota Gegana Brimob kelapa dua Depok yang ditemui NM Online Rabu (26/2) sesaat akan meninggalkan Asrama Brimob untuk mengikuti tes lanjutan di Mabes Polri.  
Sedangkan ibu korban yang mendengar masalah anaknya diombang ambing oleh oknum penyidik  Polresta Manado, Rabu Siang (26/2) langsung mengadukan masalah ini ke Komnas Perlindungan Anak Condet Jakarta Timur.

“Saya sangat kecewa dengan kinerja Polsi Polresta Manado yang  tidak cekatan menangani masalah pelecehan  anak dibawah umur. Makanya peristiwa ini langsung saya adukan kepada Komnas Perlindungan Anak supaya masalahnya cepat selesai. Imbuh Ibu  Bhayangkari ini.  Tim
BACA JUGA  Pemkab Bolmong dan PT Conch Bersepakat, Kapolda Sulut Tegaskan Akan Usut Tuntas Dalang Pengrusakan

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *