Jalan Menuju Pelabuhan Umum Terendam Air Pasang
20 Views
Selat Panjang, (Riau), News Metro Online
Keberadaan jalan menuju pelabuhan TPI yang kini menjadi pelabuhan penumpang sementara Tanjung Samak, kondisinya sangat menyulitkan para penumpanng baik yang berpergian dan datang ke kota Tanjung Samak. jalan diponegoro itu saat pasang laut ikut terendam sehingga
sejumlah transportasi seperti ojek sepeda motor tak berani menyentuhkan kendaraannya ke air asin.
Kondisi tersebut memaksa para penumpang harus rela berjalan kaki dari pelabuhan TPI hingga ke titik yang tidak terjangkau air pasang, dimana para pengojek dan penjemput penumpang menunggu kedatangan para penumpang. Kondisi ini terus berlanjut hingga saat ini. Pihak pemerintah kecamatan melalui pemerintah desa telah memikirkan solusi agar jalan menghubung ke pelabuhan tersebut dapat di buat tanggul penahan di sisi kiri dan kanan jalan.
Pihak pemerintah desa Tanjung Samak mengusulkan perencanaan pembuatan tanggul tersebut untuk di realisasikan oleh dinas PU Provinsi Riau atau pun PU Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan terganggunya para penumpang baik yang datang dan pergi dari kota Tanjung Samak, maka kami telah mengusulkan pembuatan tanggul penahan agar air pasang tak dapat menjangkau badan jalan di ponegoro yang merupakan jalan menuju ke pelabuhan, alhadulillah sampai sejauh ini belum ada tanda tanda akan direalisasikan dari pemerintah baik dari Provinsi maupun Kabupaten” ungkap Kepala Desa Tanjung Samak Saidi Rusman
Dilanjutkannya, Kondisi badan jalan yang terendam air pasang hampir seratusan meter, jadi akan direncanakan butuh seratusan meter lebih turap penahan yang butuh direalisasikan pemerintah.
Sulitnya para penumpang dalam menempuh jalan menuju pelabuhan tersebut juga dirasakan salah satu penumpang KMP Dumai ekspres tujuan Tanjung Samak Batam Ria saat bincang bincang mengungkapkan, dirinya harus melepaskan sepatu untuk melewati air pasang di jalan pelabuhan. “ Sangat ribet juga sih lewat jalan di pelabuhan, kita musti copot sepatu melewati air pasang” ujarnya sembari menunjukan mata kakinya menandakan tingginya air pasang yang dilewatinya. (Saidi Akbar)
Keberadaan jalan menuju pelabuhan TPI yang kini menjadi pelabuhan penumpang sementara Tanjung Samak, kondisinya sangat menyulitkan para penumpanng baik yang berpergian dan datang ke kota Tanjung Samak. jalan diponegoro itu saat pasang laut ikut terendam sehingga
sejumlah transportasi seperti ojek sepeda motor tak berani menyentuhkan kendaraannya ke air asin.
Kondisi tersebut memaksa para penumpang harus rela berjalan kaki dari pelabuhan TPI hingga ke titik yang tidak terjangkau air pasang, dimana para pengojek dan penjemput penumpang menunggu kedatangan para penumpang. Kondisi ini terus berlanjut hingga saat ini. Pihak pemerintah kecamatan melalui pemerintah desa telah memikirkan solusi agar jalan menghubung ke pelabuhan tersebut dapat di buat tanggul penahan di sisi kiri dan kanan jalan.
Pihak pemerintah desa Tanjung Samak mengusulkan perencanaan pembuatan tanggul tersebut untuk di realisasikan oleh dinas PU Provinsi Riau atau pun PU Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan terganggunya para penumpang baik yang datang dan pergi dari kota Tanjung Samak, maka kami telah mengusulkan pembuatan tanggul penahan agar air pasang tak dapat menjangkau badan jalan di ponegoro yang merupakan jalan menuju ke pelabuhan, alhadulillah sampai sejauh ini belum ada tanda tanda akan direalisasikan dari pemerintah baik dari Provinsi maupun Kabupaten” ungkap Kepala Desa Tanjung Samak Saidi Rusman
Dilanjutkannya, Kondisi badan jalan yang terendam air pasang hampir seratusan meter, jadi akan direncanakan butuh seratusan meter lebih turap penahan yang butuh direalisasikan pemerintah.
Sulitnya para penumpang dalam menempuh jalan menuju pelabuhan tersebut juga dirasakan salah satu penumpang KMP Dumai ekspres tujuan Tanjung Samak Batam Ria saat bincang bincang mengungkapkan, dirinya harus melepaskan sepatu untuk melewati air pasang di jalan pelabuhan. “ Sangat ribet juga sih lewat jalan di pelabuhan, kita musti copot sepatu melewati air pasang” ujarnya sembari menunjukan mata kakinya menandakan tingginya air pasang yang dilewatinya. (Saidi Akbar)