Pecahkan Rekor Muri, Kodim 0718 Pati Berpartisipasi Dalam Senam Massal Gemu Famire
2 Views
PATI NEWS METRO.CO – Jajaran Kodam IV Diponegoro, Korem 073 Makutarama dan Kodim Pati ikut berpartisipasi dalam pemecahan senam atau tarian Gemu Famire dengan jumlah peserta terbanyak. Kegiatan ini dicatat Museum Rekor Indonesia atau Muri oleh TNI karena serentak berlangsung dalam waktu yang sama secara nasional. Selasa 4 September 2018.
Kegiatan senam berlangsung pukul 7.00 WIB. Dalam melakukan tari Gemu Famire, para peserta menggunakan seragam olahraga angkatan masing-masing baik TNI maupun Polri.
Pangdam IV Diponegoro ikut serta menari Gemu Famira ditengah-tengah peserta. Sebelum memulai tari Gemu Famire, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama dengan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyapa anggota TNI-Polri melalui video conference yang ikut memeriahkan rekor dunia Muri di seluruh Indonesia.
“Mari sama-sama hari ini memecahkan rekor tari Gemu Famire. Kegiatan ini dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, mari sukseskan gemu famire,” katanya.
Pangdam IV/Diponegoro dalam sambutannya yang di bacakan oleh Kasrem 073/Makutarama Letkol Inf Hari Santoso mengucapkan Puji Syukur karena bisa hadir di tempat ini dalam acara Pemecahan Rekor Muri Tari Gemere dalam rangka peringatan HUT TNI ke 73 dan HUT Kodam IV/DIP ke 68 dalam keadaan sehat.
Kegiatan pemecahan rekor Muri Tari Gemu Famire secara serentak dalam rangka memperingati HUT TNI ke-73 Tahun 2018 secara serentak. Kita ketahui bersama bahwa kegiatan pemecahan rekor Muri Tari Gemu Famire hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang berada di seluruh Indonesia dengan total jumlah peserta sebanyak 305.000 orang
Adapun jumlah peserta Tari Gemu Famire yang ikut berpartisipasi di wilayah Jawa Tengah – D.I. Yogyakarta, Saya berharap semoga kegiatan yang sangat bermanfaat ini dapat menggugah dan membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan budaya asli Indonesia.
“Perlu saya sampaikan bahwa Lagu Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan lagu ini diciptakan oleh Frans Comelis Dian Bunda atau yang lebih akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli asal Sikka Maumere.
Tarian Gemu Famire yang sederhana, merepresentasikan kesederhanaan dan kebahagiaan yang bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Siapapun dan dari suku manapun, tarian ini sudah sangat dikenal dan familiar, tidak saja di kalangan masyarakat NTT tetapi sudah memasyarakat di seluruh Indonesia. Hasil karya kearifan lokal ini, telah menjadi suatu kebanggaan dan ikon yang perlu untuk dijaga serta dilestarikan eksistensinya.
Tarian dan lagu Gemu Famire, merupakan bagian pengejawantahan nilai – nilai pancasila yang sesungguhnya dimana setiap apapun yang dhasilkan oleh bangsa ini adalah milk bangsa yang bisa dinikmati secara dan kesatuan yang melekat dan menjadi langkah kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bersama.
Adapun maksud diselenggarakannya kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan yang di ejewantankan sebagai kemanunggalan TNi dengan rakyat, menggugah semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan yang sekaligus untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal.
Karena Budaya bagi suatu bangsa adalah merupakan suatu identitas, ciri khas dan simbol kebanggaan sekaligus sebagai bentuk karakter suatu bangsa. Peran budaya dalam membangun bangsa sangat mendasar karena menyangkut nilai- nilai dasar yang melekat dan melandasi sebuah tatanan kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Budaya dapat menjadi benteng sekaligus senjata untuk melawan gempuran/intervensi pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kearifan budaya bangsa Indonesia. Seni budaya lokal harus tetap kita jaga kelestariannya, di tengah gencarnya upaya dari negara lain yang saat ini selalu berusaha agar budaya-budaya asli bangsa kita semakin luntur di negerinya sendiri,namun berupaya dimasukkan menjadi budaya asli mereka.(tim NM/pati)