Kartu E – Toll Dinilai Rugikan Pengguna Jalan Tol
17 Views
Salah seorang pengguna E-Toll, Johnny. K (55) warga Depok mengaku kecewa atas pelayanan kartu berbasis elektonik ini.
Malam itu,
tutur Johhny saat ia melintas di gardu tol Cililitan ia coba menempelkan kartu E-Toll miliknya di alat pendeteksi ternyata saldonya dianggap tidak cukup.
Padahal saldo yang tersisa sebesar Rp. 12.500. Sedangkan tariff tol hanya Rp. 7500.
Salah seorang petugas Jasa Marga yang berada menjelaskan kepada Johnny bahwa saldo minimal yang tersisa sebesar Rp 17.000. Johhny mengaku kesal.
Karena pintu palang gardu tidak terbuka akhirnya mobil yang kendarainya pun terpaksa harus mundur.
Padahal saat itu dibelakangnya ada antrian sekitar 10 mobil. Alhasil, semua pun harus ikut mundur hingga arus lalu lintas pun terganggu.
“saya kecewa dengan Bank Mandiri dan Jasa Marga. Kalau saldo minimal Rp 17.000 yang mengendap jika dikalikan 1.000.000 pelanggan maka dana itu telah diambil paksa oleh pihak Jasa Marga, coba kalau dikalikan, berapa kerugian pelanggan dan berapa keuntungan yang di dapat Bank Mandiri dan Jasa Marga, ini merugikan konsumen”, ujar Johnny kesal.
Sayangnya, Ketika News Metro coba konfirmasi ke pihak PT. Jasa Marga, pihak Direksi sedang tidak berada di tempat. Salah seorang staf bernama Iskandar tidak berani memberi statemen apapun.
Ia hanya meminta nomor hp dan berjanji akan menghubungi secepatnya.
Namun sampai berita ini diturunkan tak satu pun pihak Jasa Marga yang bersedia dikonfirmasi hal ini.
Nampaknya program kartu E-Toll harus dikaji ulang karena dianggap merugikan masyarakat pelanggan jalan tol, baik secara waktu maupun financial. (Norman)