Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Di Grobogan Saat Sahur
23 Views

GROBOGAN NEWSMETRO.CO – Sempat mengejutkan warga setempat, saat terjadi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror di rumah kontrakannya Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah. Saat itu, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mengamankan seorang terduga teroris berinisial AH (26) di rumah kontrakannya di RT 2 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan . Selasa 14/5/19 waktu sahur.
Diketahui AH sudah empat bulan ini, tercatat sebagai warga Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jateng menetap di rumah yang disewanya milik Nur Kholik bersama istri dan seorang anaknya yang berumur 6 bulan.
Menurut keterangan yang dihimpun tim News Metro melalui Ketua RT 2, Desa Godong Lilik Marsudi, saat ditemui mengatakan,”AH adalah sebagai warga pendatang, tapi begitu cepat bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. AH dikenal berkepribadian baik dan sopan. Selain aktif dalam kegiatan desa, AH juga sering menyempatkan diri berkumpul dengan para tetangga. Sering kumpul-kumpul dan ikut arisan juga, mengobrol biasa saja, tidak ada yang aneh,”ungkap Lilik.
“Kami semua kaget saat AH menjadi terduga teroris. Kalau shalat rajin ke masjid tak pernah telat. Biasanya naik motor saat ke masjid karena cukup jauh,” terang ketua RT Dusun Kemantren.
Bagi warga setempat, AH diketahui berprofesi sebagai seorang pekerja serabutan. Selain berjualan baju gamis di media sosial, AH juga membuka jasa servis barang elektronik. “AH aktif ikut kumpulan warga. Sering nawar-nawarin baju gamis yang dijualnya online. Terima jasa servis elektronik juga,” kata Lilik.
Begitu juga dengan istri AH yang berprofesi sebagai pengajar agama di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Dempet, Demak, Jateng.
“Keluarga ini meninggalkan kesan yang baik dengan warga. Kalau bekerja istrinya diantar sendiri mengendarai motor, terkadang dijemput temannya sesama guru agama di Ponpes. Kami tak menyangka aja AH sampai ditangkap Densus 88,” bebernya.
Tokoh masyarakat setempat Mahmudi mengaku mengetahui saat penangkapan AH yang diamankan oleh beberapa orang yang berbadap tegap. Tim Densus 88 Anti Teror tersebut ada yang berjaga di luar gang dan ada yang bertugas menjemput AH. “Ada yang baju preman dan ada yang berseragam. Setelah tertangkap, AH dibawa masuk ke mobil dan dibawa pergi,” terang Mahmudi saat ditemui NM.
Penangkapan AH ini belakangan mencuri perhatian para tetangga setelah mereka mendengar teriakan histeris berkali-kali. Konsentrasi warga terganggu oleh jeritan kesakitan yang terlontar dari mulut AH. “Panasss…. Panassss Pakkk… Pak,” teriak AH kesakitan dan kepanasan saat ditangkap.
Kedatangannya ke rumah terduga teroris di Dukuh Kemantren sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian disusul Tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) dari Polres Grobogan. Ia mengatakan terduga teroris tersebut merupakan pendatang yang menyewa rumah milik Nur Kholik warga Bugel, Kecamatan Godong sejak enam bulan yang lalu.
Secara terpisah Kepala Desa Godong Zainal Arifin,”membenarkan ada warga desanya ditangkap anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror pada Selasa (14/5) pagi, karena diduga teroris. Di gang sempit itulah, AH ditangkap oleh tim Densus 88 Anti Teror saat keluar dari rumah kecil bercat biru itu.
“Yang bersangkutan sehari-harinya bekerja sebagai penjual baju muslim secara daring hingga perbaikan alat-alat elektronik juga dilakukan serta pekerjaan serabutan lainnya,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar kontrakan terduga teroris, AH selama ini dikenal mudah bersosialisasi karena setiap ada warga sakit juga ikut menjenguk serta aktif ikut kegiatan arisan warga.
Untuk menghindari kasus serupa terulang, kata dia, pemerintah desa akan berupaya meningkatkan pengawasan terhadap warga pendatang, meskipun sebelumnya sudah ada pengecekan dari aparat keamanan, baik dari Polres maupun Kodim Grobogan,”pungkas Kades. (tim NM/Grob)