Lurah Duri Kepa &Kroninya “Tebang Pilih” Terapkan Aturan Fasum
21 Views
![]() |
Kantor Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat |
JAKARTA, NM Online – Lurah Duri Kepa, Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Hasanuddin.SE dan kroninya terkesan “Tebang pilih dan semena-mena” dalam menerapkan aturan penertiban Fasilitas Umum (Fasum). Pasalnya, pada proses penerapan aturan Fasum di Jalan Patra Raya yang dilakukan oleh lurah,Ketua RW 02 dan Ketua RT 03 Kampung Guji terhadap salah seormenanda tangani surat pernyataan dan menerima uang sebanyak 2 juta rupiah tanpa dasar yang jelas. Bukankah seyogyanya mereka harus melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu dan masih ada instansi pemerintah yang lebih berkompeten menangani masalah ini. Ungkapnya
“Saya mohon Gubernur Jokowi mau perduli terhadap masalah yang sedang saya alami dan dapat bertindak tegas kepada bawahannya yang berbuat semena-mena.” Pintanya.
Anehnya,Lurah Duri Kepa Hasanuddin.SE baru mengetahui masalah ini setelah “H” dan News Metro menemui dikantornya. “Saya baru mengetahui masalah ini, sampai sekarang saya belum mengeluarkan surat apapun kepada mereka, kalaupun kami mau menerapkan aturan fasum bukan begini caranya. Mengenai uang dua juta yang di serahkanpun saya tidak tau diperoleh dari siapa,nanti saya panggil mereka supaya jelas”.Ujarnya.
Selang beberapa hari kemudian lurah duri kepa kembali menegaskan bahwa dari informasi yang saya dapat dari RW dan RT bahwa dalam waktu dekat tempat tinggal saudara “H” tetap akan dibongkar. Memang saya slalu menghimbau kepada seluruh RT dan RW untuk menertibkan tempat tinggal dan usaha warga yang melanggar aturan Fasum.
Sedangkan uang 2 juta yang diserahkan itu adalah uang pribadi ketua RW sebagai kebijakan. Kami akui bahwa dalam menertibkan semua bangunan warga yang melanggar aturan Fasum belum ada anggarannya.Tegasnya enteng
Ditempat terpisah, Amsar ketua RW 02 ketika memanggil “H” yang didampingi News Metro melontarkan kata-kata yang begitu kasar seolah dirinya adalah pejabat yang paling berwenang dalam penertiban aturan fasum. PRANA.
“Saya mohon Gubernur Jokowi mau perduli terhadap masalah yang sedang saya alami dan dapat bertindak tegas kepada bawahannya yang berbuat semena-mena.” Pintanya.
Anehnya,Lurah Duri Kepa Hasanuddin.SE baru mengetahui masalah ini setelah “H” dan News Metro menemui dikantornya. “Saya baru mengetahui masalah ini, sampai sekarang saya belum mengeluarkan surat apapun kepada mereka, kalaupun kami mau menerapkan aturan fasum bukan begini caranya. Mengenai uang dua juta yang di serahkanpun saya tidak tau diperoleh dari siapa,nanti saya panggil mereka supaya jelas”.Ujarnya.
Selang beberapa hari kemudian lurah duri kepa kembali menegaskan bahwa dari informasi yang saya dapat dari RW dan RT bahwa dalam waktu dekat tempat tinggal saudara “H” tetap akan dibongkar. Memang saya slalu menghimbau kepada seluruh RT dan RW untuk menertibkan tempat tinggal dan usaha warga yang melanggar aturan Fasum.
Sedangkan uang 2 juta yang diserahkan itu adalah uang pribadi ketua RW sebagai kebijakan. Kami akui bahwa dalam menertibkan semua bangunan warga yang melanggar aturan Fasum belum ada anggarannya.Tegasnya enteng
Ditempat terpisah, Amsar ketua RW 02 ketika memanggil “H” yang didampingi News Metro melontarkan kata-kata yang begitu kasar seolah dirinya adalah pejabat yang paling berwenang dalam penertiban aturan fasum. PRANA.