Hanya Wartawan CNN Yang Mengajak – Ngajak Teman Untuk Minta – Minta THR Ke Pejabat
25 Views

DEPOK, NEWSMETRO.CO – Hanya Wartawan Can Nulis – Nulis alias Cuma Nanya – Nanya (CNN) yang suka ngajak teman yang notabene pengangguran untuk minta – minta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pejabat di Kota Depok. Kalau wartawan ptofesional (wartawan benaran) tidak demikian.
Jadi enggak benar kalau dikatakan wartawan kerap mengajak teman yang bukan wartawan untuk meminta – minta THR kepada para pejabat.
Hal tersebut dikatakan Johnny Kuron, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Wartawan Kota (AWK) kepada sejumlah wartawan di Kantor Walikota Depok Senin (25/6/2018) membanta tudingan beberapa pejabat.
Terkait dengan itu, pada kesempatan ini ia meminta kepada pejabat di Kota Depok agar tidak salah menilai. Harus bisa membedakan mana wartawan yang benar dan mana yang CNN.
Ciri wartawan profesional dan CNN kan dapat dilihat dari ada tidaknya tulisan nya selama ini. Kalau wartawan benaran hasil tulisannya sudah enggak terhitung lagi, tapi kalau wartawan CNN pasti gak ada lah. Makanya mereka dijuluki wartawan CNN karena tidak nulis – nulis atau cuma nanya – nanya.
Lucuhnya lagi, lanjut pria ini, meski tidak bisa menulis berita, namun puluhan wartawan CNN ini tidak mau ketinggalan dan selalu hadir pada acara – acara konfrensi pers yang diselenggarakan oleh instansi Pemerintah, Swasta maupun TNI – Polri.
Dari hasil penelusuran beberapa wartawan senior di Kota Depok, terkuak bahwa puluhan wartawan CNN ini ternyata memperoleh kartu pers dari media online yang tidak memiliki legalitas yang jelas.
Ironisnya lagi, dari penelusuran tersebut, diketahui bahwa kebanyakan dari pimpinan media Online tersebut pun ternyata tidak bisa membuat berita, imbuhnya.
Sementara dari pantauan News Metro, terlihat bahwa dua pekan menjelang idul fitri 1439 Hijriyah lalu, puluhan wartawan CNN ini menyisir hampir semua ruang kerja para pejabat di Kota Depok untuk meminta THR.
Yang sangat memalukan lagi, padahal status mereka adalah wartawan CNN, tapi mereka tidak malu – malu mengajak serta teman mereka yang bukan wartawan CNN untuk meminta THR.
Pemandangan seperti ini terjadi di hanpir semua instansi di Kota Depok setiap tahun menjelang lebaran Idul Fitri.
Agar citra wartawan tidak dirusak oleh ulah para wartawan CNN, maka dihimbau kepada semua instansi di Kota Depok agar tidak melayani wartawan yang medianya tidak memiliki legalitas yang jelas.
“Persyaratan untuk mendirikan perusahaan pers kan ada tiga, diantaranya, Yayasan, Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Jadi menurut saya tidak ada salahnya kalau semua instansi di Kota Depok menanyakan legalitas media mereka saat akan melakukan wawancara.” Jelas Robinson Togap Siagian, anggota Majelis Pers Indonesia.
Informasi yang dihimpun News Metro menyebutkan, kehadiran puluhan wartawan CNN ini dikeluhkan oleh sebagian besar instansi di Kota Depok.
“Terus terang pak, kehadiran mereka sangat mengganggu aktifitas kami, pasalnya beberapa waktu lalu saya pernah didatangi oleh dua wartawan untuk menanyakan program kami kedepan. Meski pekerjaan saya menumpuk, namun saya menyempatkan untuk menerima mereka.
Yang menjadi pertanyaan, padahal hampir satu jam mereka berada dituangan saya, tapi sampai sekarang hasil wawancara tersebut tidak pernah di publikasikan,” aku Kepala Dinas ini sekaligus minta untuk merahasiakan jati dirinya kepada News Metro.
Sementara Setiawan Sidharta. SH, salah satu pengacara yang dihubungi Senin sore (35/6) lewat telepon genggamnya mengatakan, untuk mengantisipasi menjamurnya wartawan CNN ini, sebaiknya Diskominfo melakukan pendataan terhadap media yang ada di Kota Depok.
“Menurut saya itu solusi yang terbaik. Media yang tidak memiliki badan hukum serta wartawan yang tidak bisa menulis berita jangan di layani. Jadi hasil seleksi dari Diskominfo ini bisa di-informasikan kepada instansi lain agar mereka tidak sampai melayani wartawan CNN” imbuhnya. (Hengky)