Wakapolres Grobogan Ajak Tokoh Agama Bangun Moderasi Beragama
19 Views
GROBOGAN.NEWSMETRO.CO – Wakapolres Grobogan Kompol Samsu Wirman mengajak para tokoh agama di wilayah Kabupaten Grobogan untuk membangun moderasi beragama.Hal itu disampaikannya dalam forum group discussion (FGD) yang digelar di Rm Soy Bean Krangganharjo, Kamis (27/5/2021).
Dalam sambutannya, Kompol Samsu mengatakan,”moderasi memiliki makna jalan tengah. Kompol samsu menggambarkan moderasi beragama dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada kegiatan diskusi.
“Dalam sebuah diskusi, moderatur bertugas menengahi proses diskusi, tidak berpihak kepada siapapun atau pendapat manapun, bersikap adil kepada semua pihak yang terlibat dalam diskusi. Itu contoh moderasi sebagai jalan tengah,” jelas Wakapolres.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan moderasi adalah sesuatu yang terbaik. Artinya, sesuatu yang ada di tengah memilik kecenderungan di antara dua hal yang buruk.“Contohnya adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik karena ia berada di antara sifat ceroboh dan takut. sifat dermawan juga baik karena ia berada di antara sifat boros dan sifat kikir,” tambahnya.
Dari kedua makna itu, kompol Samsu Wirman menjelaskan dengan moderasi beragama, seseorang tidak perlu ekstrim dan tidak berlebihan saat menjalani ajaran agamanya.“Yang menjadi pertanyaan banyak kalangan yaitu benarkah bersifat ekstrem itu buruk?
Dalam pandangan kami selaku penegak hukum, dengan tegas saya katakan bahwa hal itu adalah benar. Jangankan ekstrem atau berlebihan terhadap sesuatu yang jelas-jelas buruk, seperti kesombongan. Bahkan terhadap sesuatu yang dianggap baik, jika dilakukan secara berlebih-lebihan, berimplikasi menjadi buruk,” tambah Kompol Samsu.
Dengan tidak melebih-lebihkan sesuatu, apalagi dalam masalah beragama, itulah yang menjadi kunci moderasi yang penting dipahami setiap orang. Dengan harapan, masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga mencontohkan empat hal hal yang tidak sesuai dengan prinsip moderasi beragama. Seperti yang kerap terjadi yaitu pemeluk agama mengkafirkan agama lain, seseorang yang bersembahyang sejak pagi sampai malam tanpa peduli problematika di sekitarnya, atau gemar menghina figur atau simbol suci agama tertentu.
“Saya mengajak kepada seluruh hadirin sekalian baik dari unsur pemerintah maupun tokoh agama dan masyarakat untuk benar-benar menjaga dan mengambil peran dalam upaya mewujudkan moderasi beragarama dalam rangka menciptakan kondisi kamtibmas yang aman dan kondusif di Kabupaten Grobogan,” pungkas Wakapolres. (tim NM/Grobogan).