Usai Melakukan Investigasi, DPP Laki P. 45 Akan Laporkan Dugaan Intimidasi Oknum Polres Bengkulu Urara Ke Mabes Polri
5 Views
BENGKULU UTARA,NEWSMETRO.CO – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LASKAR ANTI KORUPSI PEJUANG 45 (LAKI P. 45) menyesalkan tindakan oknum polisi yang diduga berpihak kepada PT. Purnayuda Dharma Upaya (PDU) dalam sengketa tanah yang berujung kepada penahanan kepala desa Datar Lebar dan seorang warga.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP LAKI P. 45 Johnny Kuron mengatakan, Kapolres Bengkulu Utara terkesan membiarkan intimidasi yang dilakuakan anggotanya terhadap puluhan petani di 11 desa penjanggah di Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Buktinya hanya untuk mengamankan pengukuran BPN, Polres Bengkulu Utara menurunkan 250 pasukan Brimob bersenjata lengkap dan TNI di lokasi lahan PT.PDU.

Johnny menilai pengamanan yang diberikan Polres Bengkulu Utara terhadap PT. PDU sangat fenomenal dibanding dengan pengamanan lahan sengketa di wilayah Riau.
“Saya melihat pengamanan di PT. PDU sangat berlebihan. Masa hanya mengamankan puluhan petani harus menerjunkan ratusan Brimob. Menurut saya, ini sengaja diciptakan untuk menakut nakuti petani agar mundur dari lahan milik mereka yang selama puluhan tahun di ambil paksa oleh PT. PDU.”
Johnny menuturkan hal tersebut terungkap dari hasil pertemuan TIM LAKI P.45 dengan sejumlah warga Jumat (21/11/2020) di salah satu desa di Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara.
Johnny menambahkan, dalam pertemuan itu, banyak dugaan intimidasi yang dilakukan oknum polisi Polres Bengkulu Utara yang diungkapkan warga kepada TIM LAKI P.45. Namun hal itu katanya, masih dirahasiakannya dan belum waktunya untuk di ungkap ke publik.
“Masih banyak bentuk dugaan intimidasi yang dilakukan oknum polisi Polres Bengkulu Utara yang disampaikan warga kepada kami, namun hal itu akan kami ungkap ke publik seusai mendampingi warga melapor ke Propam Mabes Polri.” Jelas Johnny.
Anehnya, kata Wasekjen LAKI P. 45 ini, saat akan ditemui TIM LAKI P. 45 Jumat (21/11/2020), meski saat itu Kapolres Bengkulu Utara AKBP Anton Setyo Hartanto S,IK, MH berada ditempat, namun ia enggan ditemui. Oleh ajudannya, malah di rerekomendasikan untuk menemui Kasat Reskrim AKP. Jery Antonius Nainggolan, SIK yang saat itu tidak berada ditempat.
“Bapak – bapak disuruh ajudan menemui Kasat Reskrim untuk kemudian mendampingi bapak –bapak menemui Kapolres.” Jelas petugas pos penjagaan kepada TIM LAKI P. 45.
Sementara Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, AKP. Jery Antonius Nainggolan yang dihubungi NEWSMETRO.CO lewat telepon selulernya Minggu (22/11/2020) membenarkan adanya anggota Brimob dilahan PT. PDU. Namun Kasat Reskrim ini membantah kalau jumlahnya mecapai 250 personil, yang benar katanya hanya 100 personil.
Diakhir pertemuan dengan warga, Johnny berjanji akan mebawa para korban dugaan intimidasi oknum Polres Bengkulu Utara ke Jakarta untuk melapor ke Propam Mabes Polri.
Selain Mabes Polri, lanjut Johnny, pihaknya juga akan melaporkan masalah tersebut ke Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Sebagai sosial kontrol, DPP Laki P.45 akan mendamping para korban dugaan intimidasi oknum Polres Bengkulu Utara untuk melapor ke Propam Mabes Polri serta Kementerian Hukum Dan Ham. Jika perlu sampai ke Presiden Joko Widodo.” Imbuh Johnny Kuron yang juga adalah anggota SEKNAS JOKOWI DKI JAKARTA ini.
“Sesibuk – sibuknya Presiden masih bisa ditemui masyarakat, kok seorang Kapolres Bengkulu Utara Sulit ditemui.” Cetus Wasekjen DPP LAKI P. 45 ini.
Yang sangat disayangkan, saat akan dikonfirmasi NEWSMETRO.CO Jumat (21/11/2020) Kapolres Bengkulu Utara AKBP Anton Setyo Hartanto tidak dapat ditemui.
Begitupun ketika berkali – kali dihubungi lewat telepon selulernya, Kapolres Bengkulu Utara yang terkesan alergi dengan kedatangan NEWSMETRO.CO ini, enggan meresponnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Bengkulu Utara AKBP Anton Setya Hartanto tersebut belum dapat di temui NEWSMETRO.CO. (TIM)