METRO PATI

Warga Kedum, Gelar Acara Sedekah Bumi dan Haul Nyai Ageng  Wotan

30 Views

SUKOLILO, NEWSMETRO.CO – Tardisi sedekah bumi pada mulanya merupakan salah kegiatan upacara tradisional yang banyak dilakukan oleh masyarakat agraris di desa-desa. Tujuan Sedekah Bumi adalah sebagai perwujudan rasa syukur kepada sang Pencipta atas hasil pertanian melimpah. Upacara tradisional ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, pada bulan apit  (Dzul Qa’dah).

Menurut filosofi orang jawa, hal ini dilakukan untuk di persembahkan kepada sang maha pencipta yang telah menjaga bumi pertiwi yang ditempati agar menjadi aman, tenteram, sejahtera dan jauh dari segala macam persoalan dan masalah.

Selain itu masyarakat mengharapkan keberlangsungan keteraturan sosial, menjadi kuat dan terpelihara. Bagi kalangan masyarakat desa Wotan, dan sekitarnya yang mempercayai tradisi ini harus dipenuhi setiap tahun. Maka ritual tersebut seolah menjadi kewajiban untuk dilaksanakan.

Seperti kegiatan yang dilakukan masyarakat dukuh Pandean Desa Wotan Kecamatan Sukolilo Pati ini, setiap tahun selalu mengadakan upacara sedekah bumi/haul Nyai Ageng Wotan yang bertempat di punden kedum. Karena masih pandemi, upacara adat ini digelar sangat sederhana tidak seperti pada acara sebelumnya yang diadakan lebih meriah.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Desa Wotan H.Madekur dan perangkatnya, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat serta semua pengurus makam punden Kedum dukuh Pandean desa Wotan.

Dalam serangkaian acara yang disesepuhi oleh Sukar dan Sugiran ini diawali dengan Khataman Al-Quran di lanjutkan dengan upacara sedekah Bumi ditandai potong kambing yang dimulai  pukul 13.00 WIB. Kemudian dilanjutkan Tahlilan dan tabur bunga pada malam hari pukul 19.30 WIB di lokasi makam nyai Ageng  Wotan tersebut, sebagai puncak acara.

Pada kesempatan itu Kepala Desa Wotan H.Madekur menyampaikan, “Alhamdulillah pada hari ini kita berkumpul untuk mengadakan acara haul Nyai Ageng Wotan  sekaligus Sedekah Bumi walaupun dengan cara sederhana bisa  berjalan dengan lancar”  ujarnya.

BACA JUGA  Komisi A DPRD Pati Kembali Sidak Persiapan Pilkades Serentak

Ia berharap,”agar masyarakat Desa Wotan dapat bersatu dan mampu bergotong royong untuk melaksanakan dan menciptakan suasana keamanan dan kenyamanan dan kedepannya bila kondisi pandemi sudah usai,   tahun depan kita bisa mengikuti dan menggelar acara sedekah bumi dan haul lebih meriah,” imbuhnya.

Puncak acara Haul dilakukan pergantian lurub batu nisan dan ziarah ke makam leluhur Nyai Ageng Wotan dengan tabur bunga yang dilakukan oleh Kepala Desa dan Perangkatnya, pengurus makam dan tokoh masyarakat.

Adanya ruwatan atau Sedekah Bumi/khaul ini untuk melestarikan budaya. Ritual ini juga penting untuk menjaga agar generasi penerus bangsa ini dapat mempelajari dan melaksanakan budaya   dengan tidak lepas dari rel budaya lokal atau daerahnya. Semoga acara sedekah bumi dan haul tetap terlaksana sebagai salah satu budaya warisan leluhur dari nenek moyang. (tim NM/Pati).

 

Redaksi

ADMIN