TNI, Usai Jokowi Kunjungi Natuna Kapal China Tinggalkan ZEE, Ma’ruf Amin Minta China Keluar Dari ZEE Tanpa Konflik
14 Views

NATUNA NEWSMETRO.CO – Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Sisriadi memastikan kapal-kapal nelayan berbendera China bersama kapal Coast Guard mereka sudah keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna Utara. Kapal-kapal China itu ‘cabut’ setelah Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkunjung ke sana.
Dilansir dari CNN Indonesia “Dengan pengamatan TNI AU melalui udara, kapal-kapal China yang melakukan ilegal fishing sudah keluar dari ZEE kita pasca kunjungan presiden ke Natuna,” kata Sisriadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/1).
Saat melakukan kunjungan ke Natuna, Jokowi memberikan pesan tegas ke pemerintah China di Beijing terkait konflik di perairan Natuna. Dalam kunjungan Jokowi disambut baik dengan cermat oleh pemerintah China. “Sudah tak ada lagi, sudah meninggalkan wilayah ZEE,” kata Sisriadi menegaskan kembali.
Selain itu, Sisriadi menekankan bahwa tugas TNI di perairan Natuna sekadar membantu tugas diplomasi yang dilakukan pemerintah terhadap pemerintah China. Salah satunya personel TNI kerap melakukan pengusiran terhadap para nelayan berbendera China keluar dari ZEE Indonesia di perairan Natuna.
Presiden Jokowi bersama rombongan berkunjung ke Natuna, Rabu (8/1), usai konflik dengan China di perairan Natuna Utara kian memanas. Di sana, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memiliki hak berdaulat terhadap sumber daya laut di Natuna Utara. Jokowi juga menggaris bawahi bahwa Natuna merupakan bagian dari NKRI,”ungkapnya.
Pernyataan yang sama disampaikan oleh Wapres Ma’ruf Amin di istana wakil Presiden, Jakarta, melalui CNN Indonesia meminta China keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna Utara tanpa menimbulkan konflik. Hal ini terkait kisruh China dan Indonesia di perairan dekat Natuna Utara yang terjadi setelah puluhan kapal ikan China memasuki wilayah ZEE Indonesia sejak Desember lalu.
“Kita harapkan dia keluar dari wilayah ZEE tanpa harus ada konflik. Kita pertahankan prinsip-prinsip itu dan sampaikan secara diplomatis bahwa anda melanggar,” ujar Ma’ruf di istana wakil presiden, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Ma’ruf mengatakan, meski belum sampai masuk ke wilayah teritorial Indonesia, China tetap harus mengajukan izin jika masuk ke kawasan ZEE. Oleh karena itu, pemerintah mulai meningkatkan pengamanan di kawasan tersebut.
Kita terus mengawal di wilayah itu, melakukan diplomasi, dan membuat kesepakatan untuk mengawal wilayah ZEE supaya tidak dimasuki secara tidak sah oleh pihak lain. Mungkin dengan forum seperti ASEAN atau forum lain untuk memastikan ketentuan itu dipatuhi siapa pun,” tuturnya.
Wapres menambahkan, pemerintah juga melakukan penyediaan armada ikan tangkap di wilayah Natuna Utara. Penyediaan armada ini juga dilengkapi dengan sistem pengolahan dan distribusi yang memadai dengan pengawalan ketat. “Ya tentu seluruhnya disediakan karena tidak mungkin kita tangkap ikan tanpa fasilitas penunjangnya,” ucap Ma’ruf.
Polemik Indonesia dengan China masih berlanjut di perairan Natuna Utara. TNI Angkatan Udara telah mengirim empat pesawat F-16 ke wilayah periaran kepulauan Riau tersebut. China pun juga lebih dulu mengirim lagi dua kapal Coast Guard ke perairan Natuna Utara.
Sebelum itu sudah ada tiga kapal Coast Guard China, dua di antaranya bertahan di perairan Natuna Utara. Namun menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana ada yang perlu diluruskan dalam konsep ‘kedaulatan’ dan ‘hak berdaulat’ di wilayah perairan Indonesia.
Menurutnya, wilayah ZEE yang dimasuki kapal Coast Guard China bukan bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia. Secara detail dari segi hukum internasional, ZEE bukan berada di laut teritorial Indonesia, melainkan di laut lepas (high seas).
Di laut lepas tidak dikenal konsep kedaulatan negara dan karena itu negara tidak boleh melakukan penegakan kedaulatan. Dalam konsep ZEE seperti ini menurut Hikmahanto, yang diperbolehkan hanya hak berdaulat,”pungkasnya. (tim NM/Pati)