Pembuatan Kartu Kuning di Disnakertrans Grobogan Sepi Pemohon
21 Views
GROBOGAN NEWSMTERO.CO – Pembuatan Kartu Kuning di Disnakertrans Grobogan Sepi Pemohon. Pasalnya, sepanjang tahun ini para pencari kerja (Pencaker) yang membuat kartu kuning (AK1) di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan hanya ada 30 pemohon dalam sehari.
Hal ini di ungkapkan Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Grobogan Hadi Purmiyanto kepada NEWSMETRO.CO saat menyambangi ruang kerjanya. Ditambahkanya bahwa dimungkinkan terjadi kelonjakan selepas pelaksanaan ujian SMP maupun SMA.
”Kemungkinan Mei atau Juni akan ramai pemohon, setelah pelaksaan ujian dan selepas lebaran. Karena banyak warga yang baru pulang ke kampungnya,” ungkapnya.
Diketahui, pada Juli tahun lalu pencari kartu kuning melonjak hingga mencapai 2.566 pemohon. Saat ramai, petugas bisa melayani pemohon mencapai 250 – 300 orang. Namun, sepanjang tahun ini Disnakertrans sepi pemohon. Data per Januari hingga Maret, baru ada 1.637 pemohon yang membuat kartu kuning,”jelasnya.
Menurutnya, menurunnya Pencaker disebabkan berbagai faktor. Salah satunya banyak yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan minimnya pembukaan lowongan kerja di pabrik-pabrik baik di dalam maupun di luar daerah.
”Biasanya yang mencari kartu kuning mereka yang baru lulus SMP dan SMA. Ramainya saat pasca kelulusan. Kalau sekarang malah didominasi para ibu yang ingin bekerja di pabrik tekstil di sekitaran Grobogan. Karena pabrik tersebut selalu membuka peluang kerja,” imbuhnya.
Salah satu pemohon Hendro saat ditemui NEWSMETRO.CO mengaku ingin mendaftar di salah satu perusahaan besar di Kabupaten Grobogan. Perusahaan tersebut sedang membuka cukup banyak lowongan kerja. ”Pengennya daftar kerja di dalam kota dulu. Kebetulan lagi banyak lowongan. Makanya dengan segera saya membuat kartu kuning untuk melengkapi persyaratan kerja sembari menunggu keluar ijazah dari sekolah,” imbuhnya.
Meski menurunnya pencari kartu kuning, awal tahun ini malah mengalami kenaikan jumlah Pencaker yang mendaftar di luar negeri seperti Korea, Taiwan, Singapura, Malaysia dan Hongkong. Bahkan tahun ini ada dua warga yang menjadi TKI mandiri.
Gaji yang besar membuat pencari kerja (Pencaker) lebih memilih bekerja ke luar negeri dibanding bekerja di dalam negeri maupun di daerah sendiri yang UMR tergolong masih kecil. (tim NM/Grobogan).