METRO PATI

Realisasi PAD Triwulan II Kabupaten Pati Banyak Catatan

2 Views
Bupati Haryanto

PATI NEWS METRO.CO – Dalam rapat Koordinasi pengendalian operasional kegiatan (Rakorpok) dan Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Triwulan II tahun anggaran 2018 mencatat, masih banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pati yang belum memenuhi realisasi perencanaan pendapatan.
Januari hingga Juni tahun ini, capaian atau target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati hingga 57,56 persen. Jumlah itu sebanyak 186.648.883.494 rupiah. Dengan raihan tersebut, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Pati optimis memenuhi target PAD sebanyak 320.819.026.000 rupiah.
Usai rapat evaluasi di ruang Penjawi Setda Pati, Bupati Haryanto optimis bisa menyentuh angka yang ditargetkan di akhir tahun. Kendati demikian pemkab tetap memerhatikan sumber PAD yang masih di bawah 50 persen
“Kalau terserap ya terserap, namun proses lelang memang mekanismenya berbeda sekarang untuk yang DAK. Sehingga dalam hal ini kita optimis bahwa anggaran yang 2,7 triliyun rupiah itu terserap,” katanya kepada NEWSMETRO.CO beberapa waktu lalu.
Harapan Bupati, penyerapan anggaran untuk tahun ini bisa sama seperti tahun lalu, pasalnya semua program sudah berjalan namun progres report (laporan hasil) belum dilakukan. Hal itu juga terkait sumber pendapatan pajak di masing-masing kecamatan yang belum masuk di PAD.
“Sebagaimana minimal sama seperti tahun 2017 syukur bisa meningkat. Saat ini memang sudah dilaksanakan, namun proges reportnya belum dilakukan. itu rata-rata berpedoman pada menunggu sampai akhir September dan Desember,” pungkas Haryato. [NU
Sebagaimana data yang dibeberkan, pencapaian target PAD dari pajak sampai dengan triwulan II hanya mencapai 56,41 persen. Bahkan, sebagian di antaranya masih ada yang belum mencapai 50 persen, yakni pada Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang hanya mendapat 41, 76 persen.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pati Turi Atmoko mengatakan, BPHTB ini memang realisasi anggarannya kurang lantaran, sejak adanya program Pendaftaran Tanah Sitemik Lengkap (PTSL), pendapatan pajak BPHTB ini cenderung berkurang.
“Untuk program PTSL di Kabupaten Pati ini memang mendapatkan jatah 45 ribu, maka itu sangat berpengaruh terhadap penerimaan BPHTB,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, program PTSL itu sudah merupakan kesepakatan tiga menteri, sehingga tidak bisa di ganggu gugat. Akan tetapi, dalam perincian realisasi PAD triwulan II ini, bisa ditulis terhutang.
Semnetara untuk pajak lain, seperti halnya pajak hotel mencapai 59, 98 persen, pajak Restoran mencapai 116,15 persen, pajak hiburan terrealisasi 111,97 persen dan pajak reklame terealisasi 46,61 persen.
Adapun pajak penerangan jalan sudah terealisasi 57,65 persen, disusul kemudian pajak mineral bukan logam dan batubara mencapai 149,06 persen. Lebih lanjut, untuk pajak parker mencapai 124, 06 persen, pajak air tanah 56,99 persen, pajak sarang burung wallet 82,49 persen, pajak bumi dan bangunan (PBB) 53.50 persen dan pajak BPHTB pemindahan hak hanya 41,67 persen.
“Dari sebelas PAD tersebut, yang sudah tercatat lunas atau 100 persen lebih, hanya ada empat penerimaan pajak. Kami harap, ini bisa menjadi catatan bersama untuk meningkatkan realisasi PAD pada triwulan berikutnya,” tandas Turi. (tim NM/Pati)

BACA JUGA  Upaya Pemkab Pati Tegakkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *