Kapolda Harus Bertindak, Aksi Pungli Di Polresta Bekasi Menggila
3 Views
Bekasi, News Metro Online – Janji Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk membasmi semua bentuk Pungutan Liar (Pungli) di instansinya setelah menjadi Kapolri, ternyata hanya isapan jempol belaka, buktinya hingga sekarang aksi Pungli pembuatan Surat Ijin Mangemudi (SIM) di Satpas Polresta Bekasi semakin menggila.
Dari hasil observasi News Metro pada Selasa (16/8) sekitar
jam 11.00 wib dilapangan, terlihat beberapa oknum polisi yang menggunakan seragam sedang melakukan transaksi dengan masyarakat pemohon SIM.
Terlihat bahwa para oknum polisi yang bertugas di Satpas Polresta Bekasi ini sudah tidak malu – malu lagi untuk berterus terang meminta uang haram kepada para pemohon SIM
Berbagai keterangan yang dirangkum News Metro, dikatakan bahwa untuk biaya pembuatan SIM Golongan C lewat jasa pengurusan oknum petugas Satpas Polresta Bekasi dibandrol dengan harga 750 ribu rupiah, sedangkan untuk SIM Golongan A 800 ribu rupiah.
Padahal dalam Peraturan Pemerintah (PP) 50 tahun 2010, lewat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), biaya pembuatan SIM Golongan C baru, hanya 100 ribu rupiah, sedangkan untuk SIM Golongan A baru, hanya 120 ribu rupiah dan wajib mengikuti ujian teori praktek.
Salah satu ibu rumah tangga yang enggan menyebutkan jati dirinya kepada News Metro mengaku bahwa untuk meluluskan anaknya yang gagal dalam ujian praktek, ia diminta oleh oknum provos berinisial B untuk menambah uang sebesar 600 ribu rupiah.
“Anak saya gagal saat mengikuti ujian praktek, sepeda motor yang dikendarainya menyenggol patok, tapi karena anak saya masih kulia, dan setiap hari menggunakansepeda motor, mau tidak mau terpaksa saya turutin permintaan oknum provos tersebut.” Ujarnya.
Selain Ibu rumah tangga diatas, Keluhan yang sama disampaikan juga oleh pria separuh baya warga Bekasi Barat. Menurut pria ini, biaya yang dikeluarkannya untuk mengurus SIM Golongan A dan C kepada oknum polisi sebesar 1.500.000 rupiah.
Seperti halnya penuturan Ibu rumah tangga dan pria setengah baya di atas, hal senada disampaikan juga oleh seorang wanita warga Jalan Bintara Bekasi. Ditemui News Metro saat akan meninggalkan Polresta Bekasi, ibu ini mengaku kalau proses pembuatan SIM Golongan A dan C anaknya dibantu oleh Karyawan Satpas Polresta Bekasi bernama Bapak Uban.
Harganya kata Ibu ini, untuk SIM Golongan C diminta oleh Bapak Uban sebesar 750 ribu rupiah, sedangkan untuk SIM A 800 ribu rupiah tanpa mengikuti ujian teori dan praktek.
Anehnya, kendati aksi Pungli di Satpas Polresta Bekasi ini sudah menjadi rahasia umum, alias sudah diketahui oleh semua lapisan masyarakat, namun tidak terlihat sedikitpun adanya tanda – tanda dari Kompol Bayu Pratama selaku Kasat Lantas untuk menghentikannya.
Terkait dengan itu, muncul dugaan dari masyarakat bahwa kemungkinan Kasat Lantas ini ikut menikmati uang hasil Pungli tersebut sehingga dibiarkannya tetap berjalan. Imbuh warga Bekasi pemohon SIM A ini, tanpa mau menyebutkan jati dirinya kepada News Metro
Anehnya, ketika hal tersebut akan dikonfirmasi News Metro, bukannya ditanggapi, malah sebaliknya Kasat Lantas yang dikenal alergi dengan wartawan ini justeru memara – marahi tim News Metro.
“Kamu jangan sembarangan ngomong, kalau ada bukti silahkan lapor ke provos, ayo bawa bukti – buktinya nanti saya temani. Ujar Kasat Lantas ini dengan nada lantang sembari mengusir tim News Metro keluar dari Gedung Satpas Polresta Bekasi.”
Kemungkinan perwira lulusan Akpol ini belum memahami Undang – Undang Pers dimana tugas wartawan hanya sebatas melakukan konfirmasi dan bukan bertugas untuk melaporkan aksi Pungli yang ditemukan di Satpas Polresta Bekasi. Ujar Ketua DPC Ikatan Penulis Jurnalistik (IPJI) Kota Depok, Benny Gerungan.
Beberapa warga pemohon SIM kepada News Metro mengaku muak melihat sifat arogan Bayu Pratama yang se-enak dengkul mengusir wartawan dari gedung Satpas Polresta Bekasi.
“Aneh juga ini, saya baru melihat ada perwira pertama lulusan Apol yang tidak memiliki tata krama, kalau dibandingkan dengan Bintara, malah mereka yang memiliki sopan santun, tapi saya heran, orang seperti ini kok bisa jadi Kasat Lantas ya, apa pimpinanya ga salah pilih.” Ibuh Soeyono warga Bulak Kapal Bekasi asal Semarang.
Terkait dengan maraknya aksi Pungli di Satpas Polresta Bekasi, maka diminta agar Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian menindak lanjuti masalah ini dengan serius, pasalnya, jika masalah ini tetap dibiarkan, dan tidak disikapi secara serius oleh Kapolri, maka tidak menutup kemungkinan akan merusak citra Polri dimata masyarakat. Selain itu dikuatirkan, akan bermunculan oknum – oknum polisi yang bermental korup di tubuh Polri khususnya di Polresta Bekasi. Jelas Shidarta, SH. (JOHNNY K / FERDY K)