HOT NEWS

Pulau Bangka di Ambang Kehancuran… ???

18 Views
AIRMADIDI, SULUT NM Online – Pemerintah di Kabupaten Minahasa Utara akhirnya mengijinkan Pulau Bangka menjadi sebuah pulau pertambangan ‘bijih besi’ yang dikelolah oleh PT MICGRO METAL PERDANA (MMP) milik pengusaha dari negara China ke tahap eksplorasi kendati secara geografis, pulau yang terletak di semenanjung Kecamatan Likupang Timur itu hanya memiliki luas area sekitar  4.700 hektare saja.
Tak pelak kebijakan Pemda Minut ini menuai penolakan keras dari berbagai kalangan, serta warga penghuni pulau indah yang lebih pantas menjadi zona pariwisata itu. Apalagi di pesisir Pulau Bangka sudah ada beberapa resort dan lokasi diving milik beberapa investor lokal maupun investor asing.
Tahun 2012 silam, warga pribumi Pulau Bangka yang terdiri dari warga Desa Lihunu, Kahuku dan Libas bereaksi menolak keras PT MMP. Bukan itu saja, penolakan itu ternyata mendapat respon dan dukungan Group Band SLANK dari Ibukota (Jakarta).
Menariknya, kendati di pengadilan tertinggi sudah ada putusan memenangkan penolakan warga, pemerintah terkesan bersikukuh meluluskan PT MMP untuk masuk menggelar eksplorasi di Desa yang dimekarkan dari Desa Kahuku menjadi Desa Kahuku dan Desa Ehe itu.
Setahun yang lalu (2013), Kumtua Desa Likupang 2 Sarjan Maramis mengaku sangat prihatin dengan nasib kaum nelayan apabila Pulau Bangka dijadikan pertambangan. Pasalnya menurut Sarjan, perlahan tapipasti pulau yang merupakan sarang ikan itu akan hancur.
“Mau kemana lagi para nelayan kalau biota laut Likupang ini sudah terusik keseimbangannya. Contoh pengrusakan yang sangat nampak saat ini adalah hewan hutan seperti Celeng (babi hutan) dan Rusa terancam punah karena kerap di buru, berikutnya Pulau Bangka akan rata dengan laut,” bebernya.
Namun, inisiatif yang diambil Pemkab Minut dengan mengeluarkan rekomendasi penambangan dengan tahap eksplorasi untuk PT MMP itu, kendati menuai kontroversi, kebijakan pemerintah itu memang cukup beralasan.
Drs Allan Mingkid selaku Kadis Pertambangan dan Energi Minut, memaparkan bahwa Pulau Bangka bisa menjadi pulau indah dengan investasi triliunan rupiah. “Pemerintah berencana menjadikan Pulau Bangka menjadi ‘Pulau tree in one (3 in1) yaitu sebagai area pertambangan, pariwisata dan area perikanan, yang dampaknya untuk kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dengan adanya pertambangan, lanjut Mingkid, pariwisata dan perikanan, menyerap tenaga kerja hampir di atas empat ribu orang, “Ini menguntungkan masyarakat, sebab pertambangan dibangun akan memprioritaskan SDM tenaga kerja warga sekitar. Perencanaan pembangunan hotel berbintang juga bakal dibangun di pulau itu, diikuti dengan proyek perikanan bagi masyarakat setempat,” timpal dia.
Mingkid mengakui untuk mewujudkan hal itu, tentunya harus melalui kajian, diantaranya yang paling pokok adalah kajian Analisa Dampak Lingkungan (Kajian AMDAL). “Intinya kita sesuai aturan. Makanya pertambangannya pengolah bijih besi itu, sampai saat ini masih menunggu ijin operasi produksi dari Kementrian ESDM. Diharapkan tahun ini sudah ada ijin, kan lebih cepat lebih baik,” pungkas Mingkid.
Mengenai aksi penolakan warga Pulau Bangka. Mingkid mengatakan hal itu hanyalah wacana segelintir warga yang mungkin hanya terprovokasi. “Masyarakat sudah mendukung. Mereka yang memprovokasi warga kini sudah tak mempan. Coba cek ke Desa Ehe dan Desa  Kahuku, warga sudah mendukung adanya tambang itu,” ungkapnya.
Sementara Bupati Minut, Drs Sompie S F Singal MBA, terkait petisi dari Kaka Vokalis Group Band SLANK, menilai SLANK kurang memahami upaya pemerintah untuk mensejahterakan  rakyatnya lewat PAD dari segi pertambangan. “Dorang mau tau apa soal torang pe daerah, dorang kan orang luar,” ujar Singal menanggapi hal tersebut kepada beberapa wartawan di pertengahan tahun 2013 silam.
Semua kajian untuk adanya pertambangan, telah dikaji dengan sebaik mungkin hingga Bupati Sompie Singal menjamin akan kebisaan daripada pertambangan bijih besi itu. “Siapa yang bilang ini merusak lingkungan, kita tetap sesuai aturan, sebab semua ada aturan. Kalau memang itu akan merusak lingkungan saya siap tutup. Tapi kalau tidak, kita jalankan. Ini untuk masyarakat juga, jangan lupa bahwa saya orang Minut. Jika ada yang sakiti warga saya, maka saya orang pertama yang akan melindungi warga saya,” jelas Bupati ramah.(john)

BACA JUGA  JMPPK Rayakan Kemenangan Mundurnya Pabrik Semen Gresik Pati

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *