HOT NEWS

Diduga Pelakunya Sama, Kajari Usut Kasus 3 Sarana Olahraga Dan Dugaan Penyimpangan Pasar Maumbi

Minut,Sulut NM Online – Kejaksaan Negeri Airmadidi kini kembali melirik pengusutan kasus dugaan korupsi  sarana olahraga yaitu tiga (3) lapangan sepak bola proyek anggaran APBN beberapa tahun lalu yang mana pada tahun 2013 silam.

Kasus ini pernah terhenti karena Kajari Airmadidi sedang menunggu audit BPK dan cordeal (uji material) dari tenaga ahli yang memang butuh waktu yang cukup lama.

Kasus tersebut terhenti karena akumulasi teknis dan audit BPK, sesudah itu ada baru saya lanjutkan ke tahap berikut. Kedua bahan penyelidikan itu sudah ditangan kami, dan saya segera menindak lanjuti,”kata Kajari Airmadidi Irvan Paham P D Samosir SH, MH.
Seperti kita ketahui bersama, tahun 2011 silam, mantan anggota DPRD Minut berinisial VTP dan suaminya berinisial P, berhasil melobi anggaran APBN dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, berupa peroyek pembangunan sarana olahraga berbentuk lapangan sepakbola di tiga (3) sekolah namun kecamatan berbeda.
Proses pencairan berjalan lancar sebab VTP adalah Ketua Komite Pemuda dan Olahraga Minut, serta di dampingi suaminya yang diduga kuat, terlibat dalam penyalah gunaan uang negara tersebut.
Sesuai pantauan wartawan, ketiga lapangan sepak bola itu memang terealisasi, di Desa Wori, belakang SMAN 1 Dimembe (Laikit), serta di Kecamatan Kauditan. Namun karena realisasi lapangan itu terkesan tidak wajar, akhirnya terhendus juga oleh beberapa LSM dan Kejaksaan Airmadidi.

Menurut mantan Koordinator Investigasi Sulut Coruption Watch (SCW), Jefran De jong, pihaknya sangat mendukung terobosan Kejari Airmadidi.  “Sampai saat ini realisasi lapangan itu diduga menyimpang dari juknis dan tak sesuai prosedur. Contohnya luas lapangan, tiang gawang, lintasan lari, serta tempat duduk atau tribunnya tidak ada. Ayo Pak Kajari, teruskan sebab kami sangat mendukung kinerja anda,” tutur Jefran De Jong.

Mantan Koordinator investigasi  SCW ini  meminta Kajari Airmadidi segera tuntaskan kasus itu, agar pelaku korupsi lainnya tidak berani berbuat hal yang sama. “Kalau kasus ini tuntas dan para aktor intelektual yang terlibat didalamnya di penjarakan, para pelaku korupsi yang lain akan jerah. Selain itu nama baik Kajari Airmadidi juga akan terangkat,” tandasnya.

Terkait kasus di atas, beredar isu bahwa salah satu yang diduga tersangka sekarang sedang mencalonkan diri sebagai Anggota DPR-RI dari parpol yang cukup bonafide, sedangkan suaminya,  menurut informasi, memiliki pengaruh di dunia jurnalis. “Iya, dia bekas wartawan,” beber seorang wartawan yang minta namanya jangan disebutkan mengingat kode etik jurnalis.

Bahkan beredar isu, Kajari Airmadidi Irvan Paham P D Samosir SH, sebelumnya sempat diteror oleh orang-orang tak dikenal via ponselnya, sehingga kasus itu terkesan mengendap.  Kajari sendiri membenarkan kalau dirinya pernah di teror.
“Saya memang pernah di teror, tapi saya adalah orang yang komitmen dengan tugas dan pekerjaan saya. Sudah saya katakan, kasus ini mengendap hanya karena ada masalah teknis dan audit saja, tapi sekarang sudah ada, jadi kita lihat saja proses hukum yang berjalan. Yang pasti, saya komitmen bahwa  dalam kasus ini akan ada yang dipenjarakan,” tukas Samosir.
Sementara itu Kejari Airmadidi juga telah mendapat laporan adanya dugaan penyimpangan proyek Pasar di Maumbi yang juga anggaran pemerintah pusat (Kemeterian Koperasi dan UKM), dalam bentuk Pasar Tradisional. “Untuk sementara, kami masih melakukan penyelidikan, dan telah kami panggil sejumlah saksi untuk diklarifikasi,” sebut Kepala Kejaksaan Negeri Airmadidi Irvan Samosir kepada wartawan pekan lalu.
Menurutnya, dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut sangat jelas, karena hingga kini pekerjaannya belum selesai. “Hingga kini penyelesaian pasar tersebut belum selesai, padahal batas waktu yang ditentukan sudah lewat. Kami juga sudah memanggi Kepala Dinas,” ungkapnya dalam waktu dekat akan ditingkatkan ke penyidikan. Dugaan sementara, aktor terkait kasus ini, orang yang sama dengan kasus 3 sarana olahraga, dan saat ini kami sedang lakukan full-baket, sesudah itu baru kita masuk lebih jauh,” tandas Samosir. (Fecky)

Loading

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *