Bongkar Muat Barang Ilegal di Pelabuhan Berjalan Lancar
3 Views
Karimun, News Metro Online
Peredaraan barang-barang impor ilegal yang masuk di kabupaten karimun seperti beras, gula, minuman, dan ban kendaraan roda empat milik seorang pengusaha bermata cipit bernama kwantek tidak asing lagi di telinga masyarakat karimun. Barang-barang milik pengusaha tersebut, masuk di Karimun melalui pelabuhan yang tidak resmi. Pelabuhan bongkar muat barang tersebut ironisnya berdekatan dengan pangkalan Angkatan Laut. Akibatnya bisa mengganggu harga pasaran di Kabupaten Karimun. Dari hasil pemantauan News Metro belum lama ini dilapangan, terlihat bahwa proses bokar muat ilegal tersebut berjalan lancar. Hal tersebut diduga karena dibekingi oleh oknum Bea cukai Pol Air.
Menurut sumber News Metro yang enggan disebut jati dirinya, dikatakan biasanya pengusaha tersebut selalu berdalih bahwa apa yang mereka lakukan adalah
demi untuk kepentingan masyarakat. Barang-barang yang mereka datangkan dari singapur dan malaysia katanya, dijual murah di pasar. Namun begitu, masalah ini tidak boleh dibiarkan, karena dalam undang-undang RI No. 10 tahun 1995 Jo undang-undang No.17 tahun 2006 tentang kepabeanan sudah jelas diatur tentang kegiatan ekspor dan impor barang. Kita bangga dengan banyaknya tangkapan barang tanpa dokumen yang dilakukan aparat bea dan cukai dilaut. Akan tetapi instansi Bea dan Cukai belum seriusan mengusut pengusaha yang bernama kwantek. Tegas nara sumber diatas. Ini adalah tugas dan tanggung jawab petugas Bea dan Cukai dilaut yang melakukan pengawasan agar barang-barang tanpa dokumen tersebut tidak masuk di pasar Kabupaten Karimun.
Salah satu kapal milik kwantek yang kerap membawa barang tanpa dokumen ke Karimun yaitu KM. Pulau Indah. Herannya, setiap kapal tersebut melakukan bongkar muat barang impor, tidak terlihat adanya satupun petugas yang mengawasinya.
Barang – barang yang diimpor melalui kapal tersebut seperti gula, keramik, ban mobil, beras dan masih banyak barang lainnya. Imbuh pria yang minta dirahasiakan jati dirinya ini kepada News Metro. Bersambung. (STANLY. M/ TENGKU PAHRUL, AMd)
Peredaraan barang-barang impor ilegal yang masuk di kabupaten karimun seperti beras, gula, minuman, dan ban kendaraan roda empat milik seorang pengusaha bermata cipit bernama kwantek tidak asing lagi di telinga masyarakat karimun. Barang-barang milik pengusaha tersebut, masuk di Karimun melalui pelabuhan yang tidak resmi. Pelabuhan bongkar muat barang tersebut ironisnya berdekatan dengan pangkalan Angkatan Laut. Akibatnya bisa mengganggu harga pasaran di Kabupaten Karimun. Dari hasil pemantauan News Metro belum lama ini dilapangan, terlihat bahwa proses bokar muat ilegal tersebut berjalan lancar. Hal tersebut diduga karena dibekingi oleh oknum Bea cukai Pol Air.
Menurut sumber News Metro yang enggan disebut jati dirinya, dikatakan biasanya pengusaha tersebut selalu berdalih bahwa apa yang mereka lakukan adalah
demi untuk kepentingan masyarakat. Barang-barang yang mereka datangkan dari singapur dan malaysia katanya, dijual murah di pasar. Namun begitu, masalah ini tidak boleh dibiarkan, karena dalam undang-undang RI No. 10 tahun 1995 Jo undang-undang No.17 tahun 2006 tentang kepabeanan sudah jelas diatur tentang kegiatan ekspor dan impor barang. Kita bangga dengan banyaknya tangkapan barang tanpa dokumen yang dilakukan aparat bea dan cukai dilaut. Akan tetapi instansi Bea dan Cukai belum seriusan mengusut pengusaha yang bernama kwantek. Tegas nara sumber diatas. Ini adalah tugas dan tanggung jawab petugas Bea dan Cukai dilaut yang melakukan pengawasan agar barang-barang tanpa dokumen tersebut tidak masuk di pasar Kabupaten Karimun.
Salah satu kapal milik kwantek yang kerap membawa barang tanpa dokumen ke Karimun yaitu KM. Pulau Indah. Herannya, setiap kapal tersebut melakukan bongkar muat barang impor, tidak terlihat adanya satupun petugas yang mengawasinya.
Barang – barang yang diimpor melalui kapal tersebut seperti gula, keramik, ban mobil, beras dan masih banyak barang lainnya. Imbuh pria yang minta dirahasiakan jati dirinya ini kepada News Metro. Bersambung. (STANLY. M/ TENGKU PAHRUL, AMd)