HOT NEWS

Diduga Usai Menenggak Obat Kadaluarsa, Warga Pasir Putih Meninggal Dunia

24 Views
Depok, News Metro Online
Malang benar nasib Udin alias Saprudin (42) warga KP. Kekupu Bombai  RT. 03/ RW. 05 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan  Sawangan, Kota Depok. Bermaksud ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya, malah  meninggal  dunia di kediamannya  Selasa  malam (19/6) beberapa pekan lalu sekitar jam 20.30 Wib setelah menenggak obat  dari   seorang   yang mengaku perawat di salah satu Rumah Sakit  Angkatan Laut di bilangan Jakarta Pusat berinisial PD.
Diduga obat yang diberikan warga RT. 01/RW. 06 Kampung Kekupu, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok itu, sudah kadaluarsa  sehingga  menyebabkan  Udin  meninggal dunia. Demikian dikatakan kakak  almarhum, Ustad Ajai  kepada News Metro  beberapa waktu lalu di kediaman korban.
Masih di tempat yang  sama   Ajai menjelaskan,
 kejadian tersebut  terjadi    selasa  pagi (19/6) dimana  saat itu  Udin mengeluhkan akan gangguan kesehatan dibagian kepala.    Padahal   pagi  dan  siang  hari  itu  Udin sudah diberi obat sakit kepala Oskadon oleh keluarganya,  tapi  penyakitnya  bukannya  sembuh   justru   sebalik nya malah semakin parah.  Tidak tega melihat kondisi Udin yang  semakin kritis,    tanpa pikir panjang    lantas  keluarga korban meminta bantuan PD  di RT. 01  yang    kediamannya hanya berjarak  kurang lebih 400 meter  dari  kediaman  Udin.  Sekitar  jam  20.00 Wib,   sesampainya PD di kediaman korban, tanpa membuang waktu  PD langsung  melakukan tindakan medis. Setelah itu PD memberikan   4   jenis obat  dan menjelaskan cara penggunaannya. Anehnya,  selang  15  menit  setelah meminum satu dari empat obat yang diberikan PD, tiba – tiba mulut  Udin mengeluarkan  darah bercampur busa. Begitupun pada bagian hidung Udin, mengeluarkan banyak darah. 
Melihat kondisi adiknya semakin bertambah  parah, lantas melalui telpon selulernya, Ustad Ajai kembali memanggil PD  ke kediaman Udin. Namun nasib berkata lain. Sesampainya PD dikediaman Udin, Udin telah menghembuskan nafas terakhir. Jelas Ustad Ajai dan  dibenarkan oleh keponakan almarhum serta beberapa keluarga lainnya.
Ditambahkan Ustad Ajai, saat kejadian anggota polsek Sawangan langsung menindak lanjuti masalah tersebut. Bahkan di kediaman almarhum, anggota polsek Sawangan menganjurkan agar pihak keluarga membuat laporan polisi. Namun karena mendengar bahwa jasad korban akan di otopsi/ dibedah bagian perutnya  jika kasus ini berlanjut, maka keluarga korban lebih memilih untuk  berdamai.
Sementara Kapolsek Sawangan, Kompol Wasimin yang ditemui News Metro beberapa waktu lalu membantah kalau dikatakan almahum mengalami muntah darah setelah menenggak obat dari PD.
“Sebelum dikasih obat sama  PD korban sudah muntah darah. Itu karena korban sakit gigi dan habis minum puyer Bintang Tujuh. Jadi ga benar kalau ada yang mengatakan korban muntah darah setelah menelan obat yang dikasih PD.”  Masalah ini kan sudah selesai. Makanya kami tidak  menindak lanjutnya karena tidak ada tuntutan dari keluarga almarhum. Kata Kapolsek Sawangan, Kompol Wasimin seraya menambahkan kalau masalah ini sudah dilaporkannya kepada Kapolres Depok.
Sementara  PD yang dihubungi News Metro lewat Telpon selulernya mengakui kalau setelah meminum obat Parasetamol yang diberikannya lantas korban muntah darah.  “Mungkin ini sudah ajal pak”. Ujarnya  kepada News Metro singkat.
“Saya  nyesal pak, waktu itu saya gak ambil obatnya. Kalau ada kan bisa dilihat sudah kadarluasa atau belum . Waktu itu pak RW yang bawa obat itu ke RSUD Depok, bahkan waktu itu  sempat di foto – foto  entah sama  wartawan atau polisi, orang waktu di foto – foto  4 bungkus obat  itu  dijejerin kok. Tapi udahlah, semua sudah terjadi mau bilang apa lagi”. Imbuh Ustad Ajai.
Ditempat yang sama,  istri almarhum menambahkan bahwa atas kejadian tersebut PD membantu  biaya pangajian selama 7 hari sebesar  6 juta rupiah.
“Kami sudah iklas atas kepergian almarhum,  mungkin ini sudah takdir pak. Ujar  istri almarhum yang mau tidak mau  harus banting tulang menanggung biaya hidup 4 orang anak  seorang diri tanpa suami tercinta. (Johnny Kuron)
BACA JUGA  Sukses Gelar Musda I, Gubernur Utus Humiang Lantik Pengurus ASTINDO SULUT

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *