Dana Bantuan Block Grand Komputer Dinilai Jadi Ajang Korupsi Berjamaah
5 Views
Baturaja, (Sumsel), News Metro Online
Pemerintah Republik Indonesia dari tahun-ketahun terus mengembangkan program-program untuk mensejahterakan Rakyat Indonesia khususnya di dunia Pendidikan, dengan menganggarkan hampir 20% anggaran Negara. Ini dimaksud agar rakyat tidak lagi terbebani dengan biaya sekolah untuk tercapainya pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia agar melahirkan generasi muda yang berkualitas.
Enam puluh tujuh tahun sudah Indonesia merdeka tapi kemerdekaan itu belum bisa di nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di republik ini. Praktek KKN masih sering terjadi di Negeri yang kita cintai ini. Namun Ironisnya, yang terjadi justru dengan banyaknya program-program dari pemerintah sering kali
di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi dalam mencari kekayaan. Hal seperti ini tidak sesuai dengan program pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kabinet Indonesia Bersatu.
Seperti hal nya yang terjadi sekarang ini khususnya di Kabupaten OKU dimana belakangan ini ada 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah mendapatkan dana bantuan komputer dari Pemerintah Pusat yang bersumber dari APBN Program Blockgrand diantaranya, SMP NEGERI 4 OKU, SMP NEGERI 6 OKU, SMP NEGERI 8 OKU, SMP NEGERI 14 OKU, SMP NEGERI 20 OKU, SMP NEGERI 24 OKU, SMP NEGERI 27 OKU, SMP NEGERI 29 OKU, SMP NEGERI 34 OKU, SMP NEGERI 37 OKU dan SMP NEGERI 39 OKU. Sekolah – sekolah tersebut diatas mendapat kucuran dana sebesar Rp.7.70.000.000,-(TUJUH RATUS TUJUH PULUH JUTA RUPIAH). Masing-Masing sekolah menerima dana bantuan Senilai Rp.70.000.000,-(TUJUH PULUH JUTA RUPIAH) untuk pembelian komputer kebutuhan sekolah. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada saat ini, dan sekolah tersebut yang di maksud diatas mempunyai kekompakan Membeli komputer dengan type merk Wearnes dan setiap sekolah membelikan komputer Sebanyak 12 unit dengan harga komputer Per unit di bawah RP.4.000.000,-(EMPAT JUTA RUPIAH). Secara logika 12 unit komputer belum mencapai Rp.70.000.000,-(TUJUH PULUH JUTA RUPIAH). Selisih kelebihan dana bantuan komputer tersebut di duga telah di Mark up secara berjama’ah oleh setiap kepala sekolah. Diakui memang ada yang menggunakan sesuai dengan Petunjuk teknis(Juknis) tetapi ada juga beberapa sekolah yang oleh News Metro kedapatan tidak mengikuti petunjuk yang telah di tentukan. Namun setelah di Konfirmasi News Metro beberapa hari lalu, Kepala sekolah SMP Negeri 6 OKU Ariyanto dan Kepala sekolah SMP Negeri 4 OKU Muslih,
diakui memang ada bantuan dana Komputer. Yang jelas dari 11 sekolah masing – masing mendapat dana Rp.70.000.000. Dana ini di khususkan untuk Pembelian computer. Saat itu kami dari pihak sekolah masing-masing mengajukan usulan terhadap Pemerintah Pusat melalui program Blockgran. Ternyata usulan yang kami ajukan dari tiap-tiap sekolah di kabulkan Oleh Pemerintah demi untuk kepentingan Anak didik yang ada di sekolah, ungkapnya kepada Wartawan News Metro.
Sementara kepala sekolah SMP Negeri 29 OKU, Guntari yang ditemui News Metro di ruang kerjanya belum lama ini mengakui perihal besaran bantuan tersebut. Pengakuan yang tulus dari beberapa Kepala sekolah diatas, berbeda dengan kepala SMP Negeri 8 OKU, BUDIYANTO. Pasalnya, saat akan dikonfirmasi, kepala sekolah tersebut justeru bersikap arogan dan marah – marah. Bukan itu saja, kepala sekolah SMP 8 OKU yang diketahui alergi terhadap wartawan ini bahkan mempersilahkan wartawan News Metro untuk mempublikasikan dugaan penyimpangan yang ada di sekolah tersebut.
“Silahkan anda publikasikan, saya tidak takut, karena bukan hanya sekolah saya sendiri saja yang mendapatkan bantuan.” Ujar kepala sekolah SMP Negeri 8 OKU, BUDIYANTO dengan nada sombong.
Sedangkan Yayuk Rahayu, Kepala SMP Negeri 20 OKU yang di Konfirmasi News Metro mengakui kalau sekolahnya sudah menerima dana bantuan computer tersebut.
Berdasarkan hasil Pantauan Wartawan NEWS METRO di lapangan, keseluruhan sekolah di temukan perbedaan kapasitas isi dalam komputer serta kualitas komputer pun tidak bisa di jamin, apakah layak di operasikan atau tidak, pasalnya di duga ada computer yang di rakit oleh siswa SMK (Ariyansah Patikawa)
Pemerintah Republik Indonesia dari tahun-ketahun terus mengembangkan program-program untuk mensejahterakan Rakyat Indonesia khususnya di dunia Pendidikan, dengan menganggarkan hampir 20% anggaran Negara. Ini dimaksud agar rakyat tidak lagi terbebani dengan biaya sekolah untuk tercapainya pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia agar melahirkan generasi muda yang berkualitas.
Enam puluh tujuh tahun sudah Indonesia merdeka tapi kemerdekaan itu belum bisa di nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di republik ini. Praktek KKN masih sering terjadi di Negeri yang kita cintai ini. Namun Ironisnya, yang terjadi justru dengan banyaknya program-program dari pemerintah sering kali
di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi dalam mencari kekayaan. Hal seperti ini tidak sesuai dengan program pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kabinet Indonesia Bersatu.
Seperti hal nya yang terjadi sekarang ini khususnya di Kabupaten OKU dimana belakangan ini ada 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah mendapatkan dana bantuan komputer dari Pemerintah Pusat yang bersumber dari APBN Program Blockgrand diantaranya, SMP NEGERI 4 OKU, SMP NEGERI 6 OKU, SMP NEGERI 8 OKU, SMP NEGERI 14 OKU, SMP NEGERI 20 OKU, SMP NEGERI 24 OKU, SMP NEGERI 27 OKU, SMP NEGERI 29 OKU, SMP NEGERI 34 OKU, SMP NEGERI 37 OKU dan SMP NEGERI 39 OKU. Sekolah – sekolah tersebut diatas mendapat kucuran dana sebesar Rp.7.70.000.000,-(TUJUH RATUS TUJUH PULUH JUTA RUPIAH). Masing-Masing sekolah menerima dana bantuan Senilai Rp.70.000.000,-(TUJUH PULUH JUTA RUPIAH) untuk pembelian komputer kebutuhan sekolah. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada saat ini, dan sekolah tersebut yang di maksud diatas mempunyai kekompakan Membeli komputer dengan type merk Wearnes dan setiap sekolah membelikan komputer Sebanyak 12 unit dengan harga komputer Per unit di bawah RP.4.000.000,-(EMPAT JUTA RUPIAH). Secara logika 12 unit komputer belum mencapai Rp.70.000.000,-(TUJUH PULUH JUTA RUPIAH). Selisih kelebihan dana bantuan komputer tersebut di duga telah di Mark up secara berjama’ah oleh setiap kepala sekolah. Diakui memang ada yang menggunakan sesuai dengan Petunjuk teknis(Juknis) tetapi ada juga beberapa sekolah yang oleh News Metro kedapatan tidak mengikuti petunjuk yang telah di tentukan. Namun setelah di Konfirmasi News Metro beberapa hari lalu, Kepala sekolah SMP Negeri 6 OKU Ariyanto dan Kepala sekolah SMP Negeri 4 OKU Muslih,
diakui memang ada bantuan dana Komputer. Yang jelas dari 11 sekolah masing – masing mendapat dana Rp.70.000.000. Dana ini di khususkan untuk Pembelian computer. Saat itu kami dari pihak sekolah masing-masing mengajukan usulan terhadap Pemerintah Pusat melalui program Blockgran. Ternyata usulan yang kami ajukan dari tiap-tiap sekolah di kabulkan Oleh Pemerintah demi untuk kepentingan Anak didik yang ada di sekolah, ungkapnya kepada Wartawan News Metro.
Sementara kepala sekolah SMP Negeri 29 OKU, Guntari yang ditemui News Metro di ruang kerjanya belum lama ini mengakui perihal besaran bantuan tersebut. Pengakuan yang tulus dari beberapa Kepala sekolah diatas, berbeda dengan kepala SMP Negeri 8 OKU, BUDIYANTO. Pasalnya, saat akan dikonfirmasi, kepala sekolah tersebut justeru bersikap arogan dan marah – marah. Bukan itu saja, kepala sekolah SMP 8 OKU yang diketahui alergi terhadap wartawan ini bahkan mempersilahkan wartawan News Metro untuk mempublikasikan dugaan penyimpangan yang ada di sekolah tersebut.
“Silahkan anda publikasikan, saya tidak takut, karena bukan hanya sekolah saya sendiri saja yang mendapatkan bantuan.” Ujar kepala sekolah SMP Negeri 8 OKU, BUDIYANTO dengan nada sombong.
Sedangkan Yayuk Rahayu, Kepala SMP Negeri 20 OKU yang di Konfirmasi News Metro mengakui kalau sekolahnya sudah menerima dana bantuan computer tersebut.
Berdasarkan hasil Pantauan Wartawan NEWS METRO di lapangan, keseluruhan sekolah di temukan perbedaan kapasitas isi dalam komputer serta kualitas komputer pun tidak bisa di jamin, apakah layak di operasikan atau tidak, pasalnya di duga ada computer yang di rakit oleh siswa SMK (Ariyansah Patikawa)