HOT NEWS

Proyek Jalan Atau Jembatan Yang Bermasalah, Laporkan Ke Kami

18 Views
Minut, News Metro Online

Kepala Balai PJN X Ir. r F. E. J (Onie) Wenur.

Hasil pekerjaan jalan maupun jembatan di Kabupaten Minahasa Utara, di awal tahun 2011 membuat masyarakat berang dan kecewa.  Contohnya proyek jalan di Kecamatan Likupang Timur. Sejak papan proyek di tempel, beberapa Bulan kemudian barulah proyek jalan itu di realisasi. Itupun  baru pada pertengahan Bulan Februari 2011 usai masyarakat bereaksi dengan menanam puluhan pohon pisang di tengah jalan.
“Pernyataan sikap itu kami lakukan bukan untuk mengacaukan suasana. Kami sudah cukup sabar menunggu kapan jalan itu di perbaiki. Tapi saat kami diam, kontraktor malah tidak kunjung bekerja, keluh Hukum Tua (Kepala Desa) Likupang Dua, Sarjan Maramis.
Gentar dengan reaksi masyarakat, akhirnya proyek jalan tersebut
dikerjakan juga  oleh PT Cender yang dimotori oleh Direktur Utama Kiki Montong, mantan Bendahara Sinode Sulawesi Utara selaku pemilik perusahaan yang kabarnya akan maju ke Pemilihan Bupati Kabupaten Minahasa Induk nanti.
Menurut Kepala desa Likupang, Pekerjaan berbandrol  3,5 Milliar Rupiah ini diduga menyimpang  dari Juknis yang ada. Pasalnya,  selain aspalnya mentah, alat – alat berat yang di gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi, dengan begitu hasil pekerjaannya bergelombang.  Parahnya lagi, sekalipun jalan tersebut baru tiga bulan dikerjakan,  namun sudah  berlobang lagi.  Kepala desa Likupang Timur menduga bahwa kemungkinan besar separuh  anggaran perbaikan jalan tersebut  telah di sunat oleh oknum pemborong sekaligus memberikan uang tutup mulut kepada pihak terkait sehingga di-diamkan, pungkas Hukum Tua yang dikenal vocal itu.
PPK 06, Sandra Lengkong yang akan dikonfirmasi News Metro lewat SMS, sama sekali tidak ada jawapan.  Begitu pun  dengan Ricky J Montong (Kiki),  Kontraktor Perusahaan PT Cender. Sekalipun tim News Metro sudah dua kali  mengirimkan  SMS  ke telpon selulernya,  namun hingga berita ini diturunkan, tidak ditanggapi bahkan dianggap angin lalu .
Menanggapi masalah tersebut, Akib, salah satu Aktifis dari desa Munte, Kecamatan Likupang Barat meminta kepada jajaran  Polda dan Kejati setempat untuk  mengusut dugaan penyimpangan anggaran proyek tersebut.  tegasnya dengan nada agak  kesal.
Kepala Balai PJN X Ir F. E. J Onie Wenur,  Ketika di jumpai tim News Metro di kantor baru nya di bilangan Suwaan berkaitan dengan masalah tersebut  mengatakan, untuk melakukan pengawasan diakuinya banyak mengalami kendala. “Kami memang terkendala dengan masalah waktu dan luas daerah jangkauan wilayah tugas. Namun begitu, baru – baru ini saya sudah membentuk tim investigasi untuk menangani proyek – proyek yang bermasalah, jika memang terbukti menyalahi ketentuan, tanpa pandang bulu pasti kami akan menggiringnya ke ranah hukum. Jadi kalau masyarakat menemukan ada proyek yang bermasalah, laporkan kepada kami. “ Tegas Onie sembari melemparkan senyum kecil khasnya kepada tim News Metro. (Windel/Frangki)

BACA JUGA  Terkait Dugaan Pungli PERHUTANI Sragen, Komisi IV DPR-RI Akan Agendakan Rapat

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *