METRO PATI

Dengan Adanya SPBU Sukolilo Bisa Membantu Aktivitas Masyarakat Disekitar Pegunungan Kendeng

51 Views

SUKOLILO.PATI.NEWSMETRO.CO – Pada dasarnya membeli bahan bakar minyak dengan wadah jerigen di perbolehkan walaupun harus ada aturanya. Dan aturan tersebut sudah menjadi kesepakan bersama yang sifatnya tidak merugikan dari pihak lainya. Dan akan menjadi timbul  permasalahan  ketika aturan dilanggar  dengan dalih untuk kegiatan lain diluar aturan tersebut.

Melansir berita newsmetro.co pada  Jumat (21/1/2022) terkait kegiatan SPBU  di wilayah Kecamatan Sukolilo yang diduga ada pungutan tambahan bagi pengguna jerigen ini akhirnya pihak SPBU menutup selama dua hari untuk pengguna jerigen, ternyata  berdampak pada petani dan pengendara motor yang jauh dari SPBU.

Hal ini dipicu lantaran pihak  SPBU menutup selama dua hari,  tidak melayani terhadap pengangsu pakai jerigen. Sehingga warga bergejolak  khususnya  petani yang saat ini  sedang membutuhkan BBM  untuk proses potong padi akhirnya tertunda.

Untuk mengantisipasi sebelum kejadian yang tidak diinginkan, akhirnya  tim NM melakukan investigasi. Wal hasil, setelah dilakukan negosiasi bersama  melibatkan petugas managemen dan pengawas SPBU Sukolilo untuk mencarikan solusinya, penutupan ini akhirnya di buka kembali bagi pengangsu pake wadah jerigen.

Dalam mediasi yang di fasilitasi tim NM  pihak management  SPBU Sukolilo menyampaikan,” bahwa selama berdirinya SPBU di Sukolilo ini tidak pernah melakukan pungutan tambahan bagi yang mengisi BBM dengan wadah jerigen. “Kalaupun ada,  itu murni sukarela dari pihak pengguna BBM yang memakai jerigen itu sendiri,”ujarnya kepada NM di tempat kerjanya.

Pihak managemen SPBU Sukolilo kepada tim NM pada  Senin (24/1) pukul 19.30 wib juga menjelaskan, “bahwa terkait tambahan atau fee yang diberikan  itu sebenarnya tidak ada, itu murni sukarela dari pembeli sendiri, jadi bukan pihak SPBU yang minta”jelasnya.

BACA JUGA  Wujudkan Kawasan Pegunungan Kendeng Makmur, 1.400 Hektar Kendeng Utara Akan Dihijaukan

Dengan  pernyataan tersebut, memang benar keberadaan SPBU yang letaknya paling dekat  di wilayah kecamatan Sukolilo itu sendiri   jelas  sangat membantu petani. Terutama  untuk bahan bakar Combin, mesin traktor, dan lain sebagainya. Namun apabila SPBU tidak melayani pake jerigen, akan menghambat kegiatan petani di seluruh wilayah Kecamatan Sukolilo khusunya petani.

Hal ini juga di ukur  dari luas wilayah dan jumlah penduduk yang sangat besar di Kecamatan Sukolilo  yang mempunyai aset   besar,  terutama di bidang pertanian. Bahkan Kecamatan Sukolilo merupakan penghasil pangan terbesar di Kabupaten Pati.  Dalam hal ini  disertai penghasil padi yang  menjadi tumpuan komisi beras di wilayah kabupaten Pati.

Dihimpun dari keterangan  warga pemilik combin yang tidak mau disebutkan namanya mengakui, bahwa setiap musim panen membutuhkan bahan bakar jenis solar  untuk mengoperasikan alat pemotong padi (Combin),”akunya kepada tim NM di tempat kerjanya.

“Kemarin sempat tidak di layani karena kesalah pahaman masalah tambahan  bagi yang pakai jerigen. “itu sebenarnya tidak ada masalah kok, tidak perlu dipersoalkan karena merasa tidak dirugikan. “Dan itu juga sudah kesepakatan bersama bagi konsumen yang memakai jerigen agar pelayanan lancar,”ujarnya.

Ditempat  berbeda juga disampaikan oleh pihak konsumen lainya yang  sengaja menyediakan BBM untuk pengendara sepeda motor yang jauh dari SPBU mengaku sudah menjadi bagian dari pengguna BBM dengan wadah jerigen. Karena kondisi wilayah terpencil yang jauh dari SPBU tersebut.

“Untuk biaya tambahan yang di anggap fee, sebenarnya sudah kesepakatan bersama antara sesama   konsumen khusunya pengguna BBM pakai jerigen, bukan dari pihak SPBU yang menentukan, dan itu di berikan atas dasar sukarela tidak ada patokan,” akunya kepda NM saat ditemui di kediamanya.

BACA JUGA  Tiga Tersangka Pungli PTSL Desa Alasdowo Dukuhseti, Jalani Sidang Perdana

Melihat manfaat dari  BBM tersebut, sebenarnya bisa membantu  bagi petani dalam hal proses pengolahan tanah yang menggunakan mesin traktor dan pompa air  yang menggunakan bahan bakar penggerak dari solar. Untuk   itu karena dengan jarak yang luas dan kondisi geografis maka pembelian bahan bakar minyak (BBM) lebih tepatanya di SBPU Sukolilo.

Hasil akhir  setelah dilakukan klarifikasi bersama, menyatakan bahwa pihak SPBU  di Sukolilo di buka kembali untuk melayani bagi konsumen terutama yang memakai jerigen. Dan selanjutnya bila ada tambahan berupa fee tanpa ada unsur paksaan bagi  pengguna jerigen tidak di permasalahkan, sepanjang itu tidak memberatkan bagi konsumen.

Harapan kedepan pelayanan   bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Sukolilo bisa kembali normal sesuai dengan aturan dan lebih tertata dalam pengelolaanya dengan baik. (tim NM/Pati).

Redaksi

ADMIN