METRO KUDUS

Prosesi Salin Luwur dan Haul Sunan Muria di Kudus

2 Views
Foto. Suasana para peziarah sedang berdoa saat prosesi salin luwur dan haul kanjeng Sunan Muria di Kudus. Sabtu 14/9/2019.

KUDUS NEWS METRO.CO – Suasana khusyuk terasa di Makam Sunan Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hari itu adalah  bertepatan dengan prosesi Salin Luwur dan Haul ke-395 Kanjeng Sunan Muria atau Syekh Raden Umar Sa’id. Sabtu 14/9/2019, malam pukul 19.30 WIB.

Banyak warga berdatangan ke lokasi, guna ikut serta memperingati hari tersebut. Terpantau di lokasi, warga berdatangan sejak Sabtu hingga Minggu. Mereka memenuhi tiap sudut jalan menuju makam. Dalam Kegiatan haul dan buka luwur ini diadakan oleh Yayasan Masjid Makam Sunan Muria (YM2SM).
Kegiatan dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai daerah di Kudus dan sekitarnya. Serta dihadiri pula oleh Habib Muhammad bin Husein bin Anis Alhabsyi dari Solo, serta Habib Umar bin Ahmad Muthohar dari Semarang. Acara sendiri dibuka dengan bacaan Alquran, tahlil, sambutan, selawat dan mauidoh khasanah, dan lainnya.

Ketua panitia Sukadi mengatakan, “kegiatan ini merupakan prosesi Salin Luwur dan Haul Sunan Muria yang ke-395. “Terima kasih kepada seluruh alim ulama, para kiai dan jamaah yang hadir di majlis pengajian dalam rangka Salin Luwur dan Haul Sunan Muria yang ke-395,” kata Sukadi dalam sambutannya.

Acara ini lanjutnya, diadakan sejak bulan kemarin hingga sekarang. “Atas nama panitia, kami minta maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam menyelenggarakan acara ini,” tambah dia. “Semoga tawasul kita di makam Sunan Muria ini mudah-mudahan dikabulkan Allah SWT dan diberikan keselamatan, juga berkah rizkinya,” ucapnya.

Habib Umar bin Ahmad Muthohar dalam ceramahnya mengingatkan agar masyarakat terus memuliakan para waliullah. “Memuliakan para wali itu akan mendapat keberkahan,” imbuh dia. Habib juga mengajak warga untuk tidak sekalipun merendahkan orang lain.

BACA JUGA  Struktur APBD Kudus 2020 Tetapkan Pendapatan Daerah 2020 Rp 1.81 T dan Belanja Daerah Rp 1.91 T

“Wali itu masih ada. Akan tetapi di zaman sekarang ini wali itu tidak terlihat dan tidak ada yang membatasi siapa yang menjadi wali. Makanya kita jangan sekali-kali merendahkan orang lain,” tambahnya.

Kegiatan dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat, seperti Ketua YM2SM Abdul Manaf, KH Salman dari Colo, Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA se-Jawa), hingga masyarakat Desa Colo dan sekitarnya.

Sementara itu, akses menuju lokasi terjadi kepadatan dibanding hari biasa. Sebab jalan raya menuju Terminal Colo, terlihat tersendat. Beberapa bus pengangkut peziarah terpaksa berhenti di tengah jalan. Sementara para penumpangnya tidak sedikit yang memilih berjalan kaki sembari mencari ojek sepeda motor.

Pantauan tim News Metro.co di lokasi, terjadi ketersendatan terjadi dari dua arah sehongga antrean kendaraan yang mengular mencapai sekitar 1 km. Bus-bus peziarah tidak hanya berhenti di Terminal Colo, tapi banyak juga yang berhenti di tepi jalan. Termasuk di depan rumah warga setempat.

Musrini, staf UPTD Pengelola Objek Wisata Colo saat disambangi menjelaskan,”hari ini terjadi kepadatan peziarah Makam Sunan Muria.  Karena kebetulan Haul Kanjeng Sunan Muria jatuh pada hari Minggu,”katanya.

“Dia menerangkan pula, bahwa haul ini bertepatan pula dengan akhir pekan. Sehingga terjadi peningkatan pengunjung hampir 75 persen dari hari biasa. “Yang tahun ini betulan jatuh pada Sabtu malam hingga Minggu. Ada peningkatan hampir 75 persen dari hari biasa.

Kalau tahun kemarin, haulnya jatuh pada hari biasa sehingga peningkatannya cuma sekitar 40 persen. “Untuk hari Minggu ini kemungkinan peningkatan bisa sampai 100 persen,” bebernya. (tim NM/Kudus)

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *