Tanpa Koordinasi, Penutupan Jalan Arah Paragon Diduga Dilakukan Sepihak
21 Views
Lantas Diduga Lakukan Penutupan Sepihak. |
Beroperasinya mini market Paragon di kawasan pusat kota Tahuna membawa keuntungan tersendiri bagi warga Tahuna. Selain menambah keramaian kota, kehadiran Paragon market juga membuat bertambahnya pilihan tempat berbelanja.
Namun dibalik itu, masalah juga ikut mendera Paragon. Sebut saja membuat titik kemacetan baru karena posisinya yang “kurang strategis” tepat di persimpangan jalur menuju terminal pusat kota. Hal inipun tak luput dari keluhan warga khususnya pengguna kendaraan yang sering melintas dikawasan tersebut.
Kawasan simpang tiga dengan jalan yang sempit ditambah jalur utama menuju terminal membuat kemacetan benar – benar tak bisa dihindari terlebih saat jam sibuk. Sebagian besar pengguna kendaraan mengeluhkan titik kemacetan baru tersebut yang dinilai sangat mengganggu pergerakan dan aktivitas warga lainnya.
Pemerintah Sangihe akhirnya dituding sebagai biang terjadinya kemacetan tersebut, pasalnya warga menilai ijin beroperasinya Paragon yang dikeluarkan pemkab tak melalui berbagai kajian termasuk lahan parkir dan pergerakan arus lalu lintas didepannya.
Belakangan, jalur tersebut (arah utara ke selatan) ditutup dengan berdirinya rambu larangan masuk sehingga
kendaraan hanya diberlakukan satu arah. Praktis kendaraan dari pintu air menuju terminal harus memutar kembali melewati jalan Patimura atau melalui jalur Polsek Tahuna.
Hal ini, bukannya membawa solusi, malah menimbulkan permasalahan baru bagi pengguna kendaraan. Keluhan pun mulai bermunculan, sebagian pengemudi merasa kewalahan saat menuju terminal yang harus melewati jalur yang lebih jauh. “Penutupan jalur depan Paragon menuju terminal perlu ditinjau ulang” Ujar pengemudi angkot jurusan Tona.
Kadis perhubungan Sangihe Drs. Hendro Kawuka ketika dikonfirmasi mengaku tak tahu menahu soal penutupan jalur tersebut meski rambu larangan yang dipakai milik Dishub. Menurut Kawuka, dirinya belum diberi tahu soal penempatan rambu larangan tersebut. “Soal itu, Dishub belum menerima pemberitahuan dan koordinasi dari intansi terkait” Ujar Kawuka. Ini berbeda dengan penyampaian Kabid Perhubungan Darat. Menurutnya, Satlantas pernah memberitahukan tentang penutupan tersebut.
Kasat Lantas Polres Sangihe ketika ditemui News Metro membenarkan jika penutupan jalur tersebut dilakukan pihaknya, namun menurutnya, penutupan ini hanya sementara mengingat jalur tersebut kini dilanda kemacetan yang harus segera ditangani.
Penutupan jalur yang terkesan sepihak ini memunculkan opini kalau diantara intstansi teknis pengelola jalan, perhubungan dan lalu lintas tak ada lagi saling koordinasi. Penutupan jalur juga tanpa kajian matang dari beberapa pihak. Warga berharap penutupan jalur seperti yang terjadi didepan Paragon harus melewati kajian dan benar – benar menguntungkan semua pihak, bukan hanya menguntungkan pihak pemilik dan pengusaha pertokoan. (Azis-Johan)