Jelang Pilkades, Polres Pati Tangkap Puluhan Botoh, Amankan Uang Ratusan Juta Rupiah
18 Views

PATI NEWSMETRO.CO – Personel Polres Pati mengamankan sejumlah orang yang diduga berperan sebagai botoh dalam pemilihan kepala desa (pilkades). Total ada sekitar 10 orang. Dari penangkapan itu, petugas mengamankan barang bukti uang sekitar Rp 100 juta.
”Sudah ada (botoh) yang diamankan personel kami mengamankan botoh dengan barang bukti Rp 20 juta. Cukup banyak botohnya. Tersebar di berbagai wilayah. Ada sekitar 10 kasus. Saat ini kami masih mendalami,” terang Kapolres Pati AKBP Bambang Yudhantara Salamun kemarin.
Kapolres mengaku, akan menggali lebih dalam sampai pelaksanaan pilkades. ”Informasi lebih lanjut akan dibuka setelah pemeriksaan dilakukan,” ujarnya.
Penangkapan botoh di antaranya terjadi di Desa PunceL, Kecamatan Dukuhseti, Senin (16/12) lalu. Petugas Resmob Sat Reskrim Polres Pati berhasil meringkus tiga orang tersangka judi botoh pilkades. Penangkapan dilakukan di sebuah konter telepon seluler.
Para tersangka yang diamankan, Riyandi Solihin, Eko Prasetyo, dan Suwoto. Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai Rp 9,6 juta dan sebuah kartu ATM. Penangkapan pelaku judi botoh pilkades ini, bermula dari laporan masyarakat, kemudian ditindaklanjuti petugas.
Informasi yang didapat https://newsmetro.co polisi juga berhasil menangkap botoh di Kecamatan Kayen. Petugas juga berhasil menangkap botoh di daerah Kecamatan Kota.
Seperti diketahui, kehadiran botoh dalam pilkades sering kali bisa mengubah dan menentukan perolehan suara. Dengan kekuatan uang yang dimiliki, mereka menawarkan jasa kepada para calon kepala desa sebagai tambahan modal. Singkatnya, botoh bisa membeli suara.
Calon yang dijagokan hampir selalu menang. Para botoh selain menjadikan hasil pilkades sebagai taruhan, mereka juga menjadikan selisih suara sebagai bahan taruhannya. Fenomena botoh terjadi di banyak tempat.
Sementara itu, dari segi calon kades, trik merebut suara pemilih dalam pilkades serentak yang digelar hari ini tetap sama. Para calon kades masih ada yang berusaha merebut hati calon pemilih dengan iming-iming sejumlah uang.
Nilainya beragam, mulai dari Rp 100 ribu per calon bahkan, ada yang sampai Rp 400 ribu. Seperti terjadi di salah satu desa di Kecamatan Wedarijaksa.
Menurutnya, untuk menggaet suara masyarakat, para calon kades maupun tim suksesnya sudah ”bergerilya” jauh-jauh hari. Bahkan, setahun sebelum pelaksanaan pilkades. Umumnya, para calon sudah mulai mengambil hati masyarakat untuk memilihnya.
Saat ditemui https://newsmetro.co menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan,” pada umumnya, menyediakan kopi dan makanan ringan di tempat-tempat yang menjadi tongkrongan warga desa. Mereka menjalin kedekatan juga sudah lama. Seperti di keluarga saya ini, sudah kemarin-kemarin didekati salah satu calon,” paparnya.
Para calon kades juga tidak hanya memberi uang ”saku” untuk nyoblos. Mereka juga menyediakan kendaraan penjemputan warga menuju tempat pemungutan suara (TPS). ”Nantinya ada mobil-mobil dari para calon kepala desa yang berkeliling. Mereka akan menjemput warga yang akan menyalurkan suaranya di TPS,” imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan narasumber lain yang juga enggan dikorankan namanya. Warga Kecamatan Gabus ini mengaku, sudah mendapatkan amplop ”sogokan” untuk nyoblos sejak kemarin. Dia mendapat uang dari salah satu calon. ”Lumayan sudah dapat satu. Isinya Rp 200 ribu. Bisa saja nanti dapat lagi. Biasanya pagi hari menjelang pencoblosan,” cetusnya. (tim NM/Pati).