Aksi Pungli Warnai Samsat Tondano
21 Views
Minahasa, News Metro Online
Di saat Pemerintah sedang gencar – gencarnya memberantas Korupsi Kolusi dan Nepotisme(KKN) di Negara ini, Nampaknya tidak membuat oknum Dipenda Samsat Tondano jerah atau pun takut, malah sebalik nya situasi ini justru dimanfaat kan oleh oknum – oknum Dipenda untuk melakukan aksi Pungutan Liar (Pungli) untuk memperkaya diri sendiri.
Dari hasil pantauan News Metro baru-baru ini dilapangan, didapati oknum petugas Dipenda Samsat Tondano sedang melakukan aksi Pungli terhadap dua pemilik sepeda motor yaitu, Honda Supra X DB 6803 BT dan pemilik sepeda motor Suzuki DB 6811 BM.
Menurut Pemilik sepeda motor DB 6803 BT, dikatakannya bahwa pelayanan petugas Dipenda samsat Tondano sangat mengecewakan. Pasalnya, kata pria ini, selain pelayanannya buruk, para oknum petugas Dipenda disini sudah terkontaminasi dengan uang.
“Coba lihat, walaupun di Notis pajak sudah tertera 225 ribu yang harus dibayar, tapi oleh oknum petugas Dipenda malah memaksa saya harus membayar 310 ribu rupiah.” Ujar pria yang enggan menyebutkan jati dirinya kepada News Metro.
Seperti halnya penuturan pemilik sepeda motor DB 6803 BT, hal senada disampaikan juga oleh pemilik kendaraan sepeda motor Suzuki DB 6811 BM.
“Saya dimintai membayar pajak kendaraan
tidak sesuai dengan yang tercantum didalam notis pajak. Kalau sesuai notis, mestinya yang harus saya hanya 174.500. rupiah. Tapi anehnya oknum petugas Dipenda malah meminta kepada saya Rp.270.000.” Jelas pria tersebut.
Masih pada kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa aksi Pungli yang dilakukan oknum petugas Dipenda samsat Tondano sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. Pasalnya tahun 2011 yang lalu, saat membayar pajak motor yang sama, ia juga pernah menjadi korban Pungli oleh oknum Dipenda samsat Tondano.
Berkaitan dengan itu, diminta agar Kepala Dinas Pendapatan Daerah menindak lanjuti masalah ini secara serius, kalau tetap dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan merusak citra Dipenda dimata masyarakat. Selain itu, jika dibiarkan, maka dikuatirkan akan bermunculan oknum – oknum petugas Dipenda yang bermental “KORUP” di samsat Tondano. Namun ketika hal tersebut akan dikonfirmasi News Metro, Kepala UPTD tidak berada ditempat. Hingga berita ini diturunkan, orang nomor satu di Dipenda samsat Tondano tersebut belum dapat ditemui. (Tim. 09)
Di saat Pemerintah sedang gencar – gencarnya memberantas Korupsi Kolusi dan Nepotisme(KKN) di Negara ini, Nampaknya tidak membuat oknum Dipenda Samsat Tondano jerah atau pun takut, malah sebalik nya situasi ini justru dimanfaat kan oleh oknum – oknum Dipenda untuk melakukan aksi Pungutan Liar (Pungli) untuk memperkaya diri sendiri.

Menurut Pemilik sepeda motor DB 6803 BT, dikatakannya bahwa pelayanan petugas Dipenda samsat Tondano sangat mengecewakan. Pasalnya, kata pria ini, selain pelayanannya buruk, para oknum petugas Dipenda disini sudah terkontaminasi dengan uang.
“Coba lihat, walaupun di Notis pajak sudah tertera 225 ribu yang harus dibayar, tapi oleh oknum petugas Dipenda malah memaksa saya harus membayar 310 ribu rupiah.” Ujar pria yang enggan menyebutkan jati dirinya kepada News Metro.
Seperti halnya penuturan pemilik sepeda motor DB 6803 BT, hal senada disampaikan juga oleh pemilik kendaraan sepeda motor Suzuki DB 6811 BM.
“Saya dimintai membayar pajak kendaraan
tidak sesuai dengan yang tercantum didalam notis pajak. Kalau sesuai notis, mestinya yang harus saya hanya 174.500. rupiah. Tapi anehnya oknum petugas Dipenda malah meminta kepada saya Rp.270.000.” Jelas pria tersebut.
Masih pada kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa aksi Pungli yang dilakukan oknum petugas Dipenda samsat Tondano sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. Pasalnya tahun 2011 yang lalu, saat membayar pajak motor yang sama, ia juga pernah menjadi korban Pungli oleh oknum Dipenda samsat Tondano.
Berkaitan dengan itu, diminta agar Kepala Dinas Pendapatan Daerah menindak lanjuti masalah ini secara serius, kalau tetap dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan merusak citra Dipenda dimata masyarakat. Selain itu, jika dibiarkan, maka dikuatirkan akan bermunculan oknum – oknum petugas Dipenda yang bermental “KORUP” di samsat Tondano. Namun ketika hal tersebut akan dikonfirmasi News Metro, Kepala UPTD tidak berada ditempat. Hingga berita ini diturunkan, orang nomor satu di Dipenda samsat Tondano tersebut belum dapat ditemui. (Tim. 09)