Upacara Adat Sedekah bumi dan Khoul Ki Gusti Mataram Desa Jatiroto Kayen Berlangsung Meriah
94 Views
KAYEN-PATI.NEWSMETRO.CO – Sedekah bumi adalah suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur terhadap bumi yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Sedekah bumi pada mulanya merupakan salah satu kegiatan upacara tradisional yang banyak dilakukan oleh masyarakat agraris di desa desa. Sebagai perwujudan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil pertanian melimpah.
Tradisi sedekah bumi salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat yang berlangsung secara turun temurun yang biasanya dilakukan oleh masyarakat jawa terutama didaerah pedesaan yang masih kental dengan tardisi adat istiadatnya. Sedekah bumi berarti menyedekahkan bumi atau niat bersedekah untuk kesejahteraan bumi.
Upacara sedekah bumi merupakan upacara adat berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam yang dilakukan di bulan Apit (Dzul Qai’dah)pada penanggalan Jawa. Upacara ini ditandai dengan pesta rakyat dan kenduren (bancaan)yang diadakan di balai desa atau di punden yang dianggap sacral oleh masyarakat desa.
Upacara ini berlangsung turun temurun dari nenek moyang di pulau jawa, terutama diwilayah yang kuat akan budaya agraris seperti yang ada pada masyarakat. Melalui tradisi ini warga berharap agar diberi banyak limpahan rezeki dan dijauhkan dari bahaya oleh Allah Yang Maha Kuasa. Sedekah bumi atau apitan dilakukan untuk mempererat persaudaraan antar warga. Selain itu sedekah bumi juga bertujuan meneruskan atau melestarikan budaya jawa.
Seperti halnya yang telah dilakukan di Desa Jatiroto Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, setiap tahunya biasa mengadakan kegiatan tradidional dengan hiburan wayang kulit siang dan malam hingga acara terakhir pengajian. Dalam pagelaran wayang dengan lakon “Romo Tambak”menjadi icon bagi masyarakat setempat.
Asal usul tardisi sedekah bumi di percaya berawal dari penyebaran agama islam di tanah jawa dengan media wayang kulit oleh Sunan Kalijaga. Dalam pagelaran wayang kulit tersebut diselipkan makna, atau pesan-pesan tentang materi keislaman yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam.
Tujuan dilaksanakan upacara sedekah bumi untuk memberikan persembahan dan penghormatan yang berupa sesaji hasil bumi yang ditunjukan kepada sang Maha Penciptya yang telah menjaga bumi pertiwi yang ditempati dalam keadaan aman, tentram, sejahtera dan jauh dari persoalan dan masalah. Serta ingin mengucap rasa syukur atas rizqi yang telah diberikan.
Bagi kalangan warga desa Jatiroto dan warga sekitar yang mempercayai tradisi yang harus dipenuhi setiap tahunya, yaitu sebagai ucapan syukur atas limpahan hasil bumi di sawah selama setahun sebelumnya. Upacara adat tersebut secara bersamaan dirangkai dengan khoul Ki Gusti Mataram yang digelar dengan sangat meriah.
Dalam rangkaian acara digelar kirab budaya karnaval dengan berpakaian adat jawa yang diikuti kepala Desa dan perangkatnya, BPD, LPMD, RT,RW, para siswa dan pengurus makam Ki Gusti Mataram yang diiringi reog ponorogo berjalan mengelilingi desa dengan rute balai desa Jatiroto menuju Pendopo Makam Ki Gusti Mataram dukuh Pucang Desa Jatiroto Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, Senin , 12 Juni 2022.
Karnaval budaya dilambangkan dengan gunungan berisi hasil bumi diarak keliling desa dan warga pun antosias menyaksikan semarak seni dan budaya serta bisa menyaksikan pertunjukan wayang kulit. Hadir dalam kegiatan tersebut DPRD Propinsi Jawa Tengah Suprianto, dari camat Kayen yang diwakili Kasi Trantib, Bhabinsa Desa Jatiroto, tokoh agama dan tokoh masyarakat. (tim NM/Pati).