METRO BLORA

Buntut  Halalbihahal Berujung Rusuh di Blora Dipastikan Tak Berijin

5 Views
GB.Kasatreskrim Polres Blora, AKP Setiyanto saat memberikan keterangan terkait aksi kerusuhan kepada wartawan di Mapolres Blora, Selasa (10/5/2022).

BLORA-NEWSMETRO.CO – Acara hala bihalal dengan menggelar pentas musik dangdut yang berakhir rusuh, di Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah berbuntut panjang. Sejumlah pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut juga terus dimintai keterangan untuk mengusut tuntas perkara ini.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Setiyanto mengungkapkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai kerusuhan tersebut.

“Kami melakukan penyidikan terhadap beberapa saksi. Ada lima saksi yang kami periksa yaitu di antaranya kepala desa, kemudian dari pihak penyelenggara. Dengan adanya olah TKP hingga pemeriksaan sejumlah saksi, Setiyanto memastikan pihaknya dapat segera menuntaskan kasus yang menodai acara halalbihalal itu. “Terkait kasus ini kami sudah melakukan olah TKP kemudian mengembangkan penyelidikan,” ucap Setiyanto di Mapolres Blora, Selasa (10/5/2022).

Kepolisian Resor (Polres) Blora terus mengusut kerusuhan dalam acara hahalbihalal di Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Setiyanto mengatakan acara halalbihalal yang diiringi dangdutan dipastikan tidak mendapakan izin dari pihak berwajib.

“Sehingga dengan adanya ini kami melakukan proses ungkap kasus tersebut karena kasus pertunjukkan ini tanpa izin dari pihak kepolisian,” kata Setiyanto saat ditemui wartawan di Mapolres Blora, Selasa (10/5/2022).

Setiyanto memastikan acara halalbihalal tersebut melanggar Pasal 510 KUHP tentang izin keramaian. Akibat dari melanggar regulasi tersebut, sejumlah pihak termasuk kepala desa setempat masih dimintai keterangan serta berstatus sebagai saksi.

Meskipun kegiatan tersebut dianggap tidak berizin, tapi di dalam video viral yang beredar tersebut, terdapat beberapa kali suara tembakan peringatan dari polisi.

BACA JUGA  Bupati Blora Salurkan Taliasih Delapan Kaki Palsu kepada Difabel

“Informasi dari Polsek yang kami terima pada saat itu dari Polsek sedang melaksanakan patroli, kebetulan pada saat itu ada pertujukkan dangdut tersebut, sehingga anggota (polisi) di situ berhenti untuk memantau situasi,” terang dia.

Dia juga menjelaskan terdapat sekitar 10 polisi yang berpatroli di acara halalbihalal tersebut. Bahkan, terdapat salah satu polisi yang terkena lemparan benda tumpul pada saat kerusuhan tersebut terjadi.

“Anggota yang kena lemparan batu saat ini kondisinya sudah baik, dia sudah masuk dinas dan pada saat setelah kejadian juga enggak terlalu serius untuk lukanya, jadi yang bersangkutan bisa melaksanakan aktivitas seperti biasa,” jelas dia.

Sekadar diketahui, aksi kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (7/5/2022) malam di Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video amatir yang berdurasi 49 detik tersebut memperlihatkan sekelompok masyarakat yang berhamburan yang diselingi suara tembakan peringatan dari pihak kepolisian. (tim NM/Grobogan).

 

 

Redaksi

ADMIN