Kirab Boyong Grobog Dalam Rangka Hari Jadi Kab.Grobogan Ke-296 Digelar Sederhana
17 Views

GROBOGAN-NEWSMETRO.CO – Kabupaten Grobogan merayakan Hari Jadi ke-296 pada 4 Maret 2022. Rangkaian peringatan hari jadi diawali dengan ziarah ke makam, khotmil quran, dan pada Kamis (3/3/2022) dilaksanakan kirab Boyong Grobog, dilanjutkan malam harinya tirakatan.Prosesi Boyong Grobog tersebut merupakan penanda hari jadi Kabupaten Grobogan yang diperingati pada 4 Maret setiap tahunnya.
Boyong Grobog digelar secara sederhana dan menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Prosesi Boyong Grobog dimulai dari Kelurahan Grobogan di mana Bupati Hj Sri Sumarni menerima pusaka berupa Keris Sengkelat dari Kepala Kelurahan Grobogan.
Selanjutnya Bupati, Wakil Bupati dan rombongan menuju pendapa Pemkab Grobogan mengendarai mobil. Sedangkan pengawal yang berdandan ala prajurit membawa grobog dengan mobil pikap diiringi sejumlah perempuan (sekar kedaton).
Peringatan Hari Jadi ke-296 Kabupaten Grobogan diisi dengan tradisi Boyong Grobog. Tradisi ini adalah memboyong grobog dari Kecamatan Grobogan menuju Purwodadi sejauh delapan kilometer. Grobog merupakan cikal bakal nama Kabupaten Grobogan pada tahun 1726. Ini sebuah kotak kayu yang digunakan untuk menyimpan pusaka.
Kemudian secara simbolis Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Wakip Bupati Bambang Pujiyanto menyerahkan kepada Sekda Grobogan Moh. Soemarsono. Prosesi Boyong Grobog tersebut merupakan penanda hari jadi Kabupaten Grobogan yang diperingati pada 4 Maret setiap tahunnya.
Sekda Grobogan Soemarsono dalam sambutannya menjelaskan bahwa Boyong Grobog sudah dilaksanakan kendati secara sederhana, mengingat masih pandemi Covid-19. “Grobog sudah diserahkan ke punggawa, acara ini kita selenggarakan secara sederhana, semoga pandemi Covid-19 segera berakhir,” katanya.
Grobog diboyong bersama keris pusaka milik Kabupaten Grobogan dari Kecamatan Grobogan menuju Purwodadi. Ini untuk memperingati pindahnya pusat pemerintahan Kabupaten Grobogan. Yakni dari sebelumnya Kecamatan Grobogan ke Purwodadi pada tahun 1864.
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, pada 2022 ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana, tradisi Boyong Grobog kali ini dilaksanakan secara sederhana dengan peserta terbatas karena masih dalam suasana pandemi.
“Di mana, jika tahun-tahun sebelumnya boyong grobog diwarnai dengan kirab dan rebutan gunungan kali ini hanya dilaksanakan ritual boyong oleh Bupati Grobogan, itupun menggunakan mobil,” jelas Sri Sumarni.
Ditahun sebelumnya boyong grobogan melibatkan banyak delman hias dengan disaksikan ribuan warga.“Dengan semangat hari jadi kabupaten grobogan ini, diharapkan Grobogan semakin maju serta pandemi covid-19 segera berlalu,” imbuhnya.
Di mana Boyong Grobog sudah menjadi tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap peringatan hari jadi kabupaten grobogan karena sudah menjadi tradisi boyong grobog tetap dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Tradisi Boyong Grobog tersebut digelar untuk memperingati sejarah perpindahan pemerintahan Kabupaten Grobogan dari ibu kota lama di Kecamatan Grobogan ke ibu kota baru di Kecamatan Purwodadi, sekaligus merupakan bentuk penghormatan kepada Adipati Martopuro atau Pangeran Puger sebagai pendiri dan bupati pertama Kabupaten Grobogan.
Boyong Grobog adalah bagian daari perhelatan hari jadi Kabupaten Grobogan ke-296. Acara dalam bentuk kirab budaya itu adalah peringatan pindahnya pusat pemerintahan dari Kecamatan Grobogan ke Kecamatan Purwodadi yang saat ini menjadi ibukota kabupaten Grobogan.
Mengambil start dari Kantor kelurahan Grobogan, kirab budaya itu menuju pusat pemerintahan kabupaten Grobogan yang berada di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kirab Grobog dipimpin langsung Bupati Grobogan Sri Sumarni, acara ini diikuti semua Pimpinan FKPD, Anggota DPRD Grobogan, serta Seluruh Kepala Desa Se- Grobogan.
Daya tarik acara ini adalah sebuah grobog kuno dari kayu jati berukuran sekitar 1 x 1 meter. Perabot grobog ini dulunya dipakai menyimpan dokumen pemerintahan saat boyongan dari Kecamatan Grobogan ke Purwodadi. Grobog ini dinaikkan dalam mobil pikap diiringi sejumlah perempuan sekar kedaton dan dikawal beberapa orang berpakaian layaknya prajurit zaman kerajaan. (tim NM/Grobogan).