Warga Dua kampung di Desa Karangnunggal Cibeber keluhkan Bau menyengat akibat IPAL Bocor
23 Views
CIANJUR, NEWSMETRO.CO – Warga kampung Parabon Rt2/2, dan Warga Kampung Nyangkewok Rt1/2, Desa karangnunggal,kecamatan Cibeber beberapa Minggu ini mengeluhkan aroma bau menyengat akibat bocornya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) atau septic tank Buang Air Besar(BAB).
Pembangunan IPAL yang saat ini dikeluhkan Warga merupakan bantun dari Program Air Limbah kawasan Citarum Harum tahun anggaran (TA) 2019, Yg berlokasi di Desa Karangnunggal,dengan Anggaran sekitar Rp600 jt melalui dana Pemerintahan Provinsi Jawa barat(Pemprov jabar).
Salah seorang warga setempat Amur (52) membenarkan,bila musim hujan seperti saat ini selalu tercium bau yang sangat menyengat tak sedap sampai terasa Masuk kedalam rumah,apalagi di luar.
” Yg saya heran kenapa sistem pengelolaan terkesan kurang ada perhatian dari pemerintah Desa. Pasalnya, saat ini kondisi pondasi sudah rusak alias ada yg Bocor. Padahal Program nya bagus,” akunya saat ditemui di lokasi,rabu (11/11/2020).
Atas adanya IPAL Bocor, Warga menjadi terganggu adanya Bau menyengat,IPAL saat ini kurang pemeliharaan alias tidak terawat,padahal di dekat lokasi banyak Rumah warga diantaranya Amur (52), H jamhuri (60), Dadan (54) Mimin (55), Aan (37), dan warga lainya di Dua kampung di Desa tersebut.
Amur memaparkan lebih jauh, bukan hanya bau menyengat saja. Tapi, saat hujan turun ada beberapa rumah warga yg terendam banjir. Akibat air sungai naik.
” kan. Lokasi IPAL dekat rumah dan sungai. Jadi,mungkin adanya IPAL Bocor sehingga limbahnya keluar,” ujarnya.
Terakhir, Amur menambahkan, intinya warga berharap secepatnya ada perbaikan. Jangan sampai yg bocor itu meluas, tolong ada perawatan serius dari pihak Desa,karena Warga gak kuat dengan Bau IPAL yang sangat menyengat.” jadi jangan dibiarkan terbengkalai atau mangkrak seperti ini tidak terurus,” tandasnya.
Sementara, Ukuran IPAL kedalaman sekitar tujuh meter, dengan panjang dan lebar sekitar 10×4 meter.
Terpisah, kepala desa (Kades) karangnunggal, Muhammad Zamzam Mubarak mengatakan, keluhan atau aspirasi dari warga akan saya tampung. Kades menjelaskan, Memang sebelumnya pernah terjadi bencana, tahun 2020 awal. Sehingga berimbas atau menyebabkan Saluran lokasi IPAL jadi Rusak atau Bocor.
” Bahkan sampai ada sekitar 116 KK dan 25 Rumah warga rusak saat adanya bencana tersebut dan dampaknya bocornya IPAL tersebut yang saat ini dikeluhkan Warga,” katanya.
Lebih lanjut,Zamzam menjelaskan, itu program dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) atau Citarum Harum tahun 2019. Dengan anggaran mencapai sekitar Rp 500 jt.
Ia menyambungkan, untuk solusi dan cara mengatasinya saya sudah bicara sama pihak perwakilan PUPR Kabupaten Cianjur, minta secepatnya ditangani dengan cara membuat benteng tembok.
” Bila tidak ada bantuan dari Dinas terkait, mungkin akan dibangun benteng disekitar yg rusak. Rencananya anggaran yang sudah disiapkan sekitar Rp 10 hingga 15 jt,” terang Zamza.. ( Dri)