Tak Kuat Menahan Beban Truk Tangki Air, Jembatan Desa Jambangan Grobogan Roboh
24 Views
GROBOGAN NEWSMETRO.CO – Truk bermuatan air bersih terjatuh ketika melintasi jembatan penghubung antardesa sepanjang sekitar 30 meter di Dusun Canden, Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Jembatan tak kuat menahan beban truk tangki air tiba-tiba ambrol saat dilalui truk tangki air. Posisi truk saat terjatuh dengan posisi tegak dan kabin truk menghadap ke atas. Sedangkan jembatan putus dibagian tengah, Rabu (6/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
Sontak, ambruknya jembatan dari beton tersebut diikuti juga dengan jatuhnya truk yang mengangkut 8.000 liter air bersih tersebut ke dasar sungai yang masih mengering
Kapolsek Geyer AKP Sugiyanto menjelaskan, kecelakaan truk tangki muatan air bersih terjadi di Dusun Canden, Desa Jambangan Rabu (6/11/2019) siang pukul 13.00 WIB. Polsek baru menerima informasi 14.30 WIB. Polisi saat ini masih mendalami kasus kecelakaan dan berkoordinasi dengan kepala dusun dan kepala desa setempat , “kata Sugiyanto kepada media.
Dia memastikan tidak ada korban dalam kecelakaan itu. Bahkan sopir truk Sutrisno bernopol K 2567 S warga Desa Ngeluk Kecamatan Penawangan Grobogan juga dalam kondisi selamat, dan driver truknya selamat tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Menurut dia, kecelakaan truk itu terjadi karena jembatan tidak kuat menahan beban truk tangki membawa air bersih ukuran 8 ribu liter. Jembatan Dusun Canden ini, jelasnya tidak pernah dilintasi truk dengan beban seberat itu,”ujar Sugiyanto.
Sugiyanto menerangkan kronologi kejadian yakni, truk membawa air bersih yang merupakan pesanan dari seorang warga, Jasmin, asal Dusun Tanden, Desa Jambangan. Meski demikian, sopir truk yang melintasi jembatan tersebut karena mengikuti arahan dan petunjuk dari pemesan air, Jasmin, warga Desa Jambangan.
Truk sendiri merupakan milik Karyono, warga Desa Karanganyar, Kecamatan Godong. Truk itu harusnya melintasi jalan kampung di Dusun Duro menuju Dusun Tanden. Karena jalan Dusun Duro-Tanden sedang dicor, maka Jasmin meminta sopir truk air melintas jembatan Dusun Canden,” terang Sugiyanto.
Tak ada korban jiwa dalam insiden terjunnya truk di kedalaman 4 meter tersebut. Hanya saja, jembatan yang dibangun pada 2005 melalui swadaya masyarakat itu sudah tak bisa dilalui. Jembatan terlihat hancur, patah di lima titik lokasi. Sebanyak enam tiang penyangga jembatan di sisi kanan dan kiri hancur.
Sopir truk, Sutrisno (48) yang hanya menderita luka lecet masih berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengangkat truk keluar dari dasar sungai. Warga Kecamatan Penawangan itu pun mengaku baru pertama kali ini melintasi perdesaan itu lantaran mengantar droping air pesanan warga Desa Jambangan. Dia pun menceritakan kejadian naas yang menimpanya sembari menunggui truk milik bos-nya tersebut. “Saya enggak hapal daerah sini, saya hanya mengirim pesanan air,” katanya.
“Sebetulnya saya mau lewat jalan lain, tapi karena sedang dicor, saya pun lewat jembatan ini.” “Enggak tahunya saat melintas tiba-tiba terdengar bunyi braaakkk braakk braaakkk dan saya terguling ke bawah.” “Rencana mau datangkan crane, cuma agak lama karena akses masuk desa yang jauh dan rusak jalannya,”ujar Sutrisno.
Kepala Desa Jambangan Karyadi saat di mintai keterangan mengaku,” memang Kondisi jembatan sudah rusak. Sebelum ambrol, kondisi jembatan diketahui sudah mengalami keretakan di sejumlah titik. Oleh sebab itu, pemerintah desa mengalokasikan dana perbaikan jembatan tersebut pada APBDes tahun 2020 dengan dana desa,”katanya.
Sejak awal dibangun, truk bermuatan berat memang dilarang melintas jembatan, hanya motor, mobil dan truk bermuatan ringan saja yang bebas mengakses. “Beban truk yang membawa 8.000 liter air bersih merobohkan konstruksi jembatan,” kata Karyadi. “Sebenarnya ada akses jalan lain, namun saat ini dicor. (tim NM/Grob)