METRO PATI

Dalam Satu Bulan, Ratusan Warga Pati Terjangkit Demam Dengue

12 Views

PATI NEWS METRO.CO – Demam berdarah dengue (DBD) menjangkit 93 warga Kabupaten Pati selama 2018. Dua di antaranya meninggal dunia. Penyakit tersebut melonjak di awal 2019. Pada Januari hingga kemarin, sudah ada 191 warga yang terserang demam dengue (DD) dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati masih menunggu pemeriksaan jumlah orang yang positif sudah terserang DBD.

Saat dikonfirmasi, Kepala DKK Pati dr Edy Siswanto, mengatakan, “selama 2018 sebenarnya ada 286 warga Pati  yang terserang DBD dan DD. Namun yang positif DBD ada 93. Lainnya hanya DD. Kedua penyakit itu berbeda. Meskipun sama-sama disebabkan infeksi virus dengue, namun DD hanya demam dan syok,ungkap Edy kepada NM diruang kerjanya.

Sedangkan DBD disertai dengan kebocoran plasma, sehingga lebih berbahaya hingga mengakibatkan kematian. Edi mengakui, selama Januari ini ada 191 warga Pati yang terjangkit DD. Angka itu, memang meningkat tajam dari tahun sebelumnya di bulan yang sama.

”Dari 191 warga yang terjangkit DD itu, belum dapat diketahui berapa yang positif DBD. Karena masih dalam pemeriksaan. Paling banyak warga Pati utara yang terjangkit penyakit tersebut. Walaupun tinggi, namun masih dalam taraf waspada, belum masuk ke KLB,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini warga sadar apabila anak atau keluarga yang terserang panas langsung dibawa ke laboratorium yang tersedia di setiap daerah. Apabila dalam pemeriksaan itu, trombosit turun hingga kurang 100. Mereka bersedia mondok di rumah sakit. Antisipasi itulah yang membuat penderita DBD langsung ditangani.

Dia menambahkan, saat ini sudah menerjunkan tim dan menyurai semua kecamatan. Selama Januari ini hingga Februari mendatang, setiap hari sudah ada jadwal fogging. Fogging untuk mengeliminasi nyamuk dewasa itu, dilakukan sesuai prosedur yang dikeluarkan setiap puskesmas. Sesuai dengan kondisi wilayah yang akan di-fogging.

BACA JUGA  DPD PPNI Kabupaten Pati Dilantik, Perawat Miliki Andil Besar di Masa Pandemi

”Kasus yang dilaporkan warga, kemudian dilakukan penelitian epidemologi. Kalau ada titik fokus penularan, maka di-fogging. Sudah ada 16 titik daerah Pati yang di-fogging. Kami membuat surat kepada semua puskesmas untuk lebih menggiatkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) untuk membunuh jentik. Langkah ini sangat efektif. Selain itu, masyarakat bisa meminta obat abate gratis. Tinggal minta di puskesmas,” pungkasnya. (tim NM/Pati).

 

Redaksi

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *