Ribuan Guru Honorer K2 Tuntut Menjadi CPNS, Jokowi Cuma Janji Akan Ambil Sikap Politik
21 Views

JAKARTA NEWS METRO.CO – Unjuk rasa ribuan guru honorer Kategori 2 (K2) di depan Istana Negara, yang berlangsung sejak Selasa (30/10), mereka menuntut agar diangkat menjadi PNS. Para guru honorer yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ini, sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tidak serius menanggapi akan keberadaan mereka yang hendak menyampaikan aspirasi.
Hingga hari kedua Rabu (31/10) sebagian besar pendemo masih menunggu Presiden Joko Widodo, yang menurutnya sudah menjanjikan akan mengajak berbicara para perwakilan guru honorer untuk menyampaikan aspirasi. Hingga sore , para guru honorer K2 masih terus bersemangat dan bergelora, meski terik matahari menyengat kulit bahkan, malam sebelumnya mereka rela tidur tanpa alas.

Adapun tuntutan para demonstran ialah, “menolak konsep pengangkatan P3K dan mendesak pemerintah mengangkat semua K2 menjadi CPNS. Tuntutan menjadi CPNS dinilai sudah harga mati.
Nurbaiti selaku ketua pelaksana aksi saat dikonfirmasi via tlp seluler mengatakan, “bahwa aksi ini merupakan lanjutan dari aksi kemarin. Aksi lanjutan ini dilaksanakan, karena perwakilannya yang kemarin datang ke Istana, mendapatkan jawaban yang tidak menyenangkan dari pihak Istana, “ujarnya, kepada NM/Pati.
“Dengan jawaban tersebut, membuat kita semua memutuskan untuk melanjutkan aksi di malam hari de

ngan bermalam di depan Istana, dengan anggota kita dari seluruh Indonesia. Sampai sore pukul 17:00 pihak Istana belum juga memberi kejelasan soal nasib honorer. Kami akan melakukan gugatan esok hari,ujar Nurbaiti memelas.
Miris, demo aksi para guru didepan istana Presiden menyimpan cerita kesedihan, duka, dan derita para guru. Perjuangan tanpa kenal lelah terus disuarakan Forum Honorer Kategori 2 se-Indonesia (FHK2-I) untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Tak terkecuali FHK2-I Pati, Setidaknya, ratusan guru honorer kategori 2 (k2) bertolak ke Istana Negara, Jakarta. Guru honorer Kabupaten Pati ini juga ikut bergabung dengan honorer K2 dari daerah lain, guna menggelar aksi yang sama.
Melalui tlp seluler saat masa guru honorer dari Pati berada di istana merdeka mengatakan,“Ya hari ini kita berangkat ke Jakarta, bergabung dengan FHK2-I di seluruh tanah air, “Kita akan melakukan aksi untuk menolak penerimaan CPNS 2018 sebelum pengangkatan honorer K2 menjadi PNS tanpa tes dan tanpa batasan usia,” tegas salah satu FHK2-I Kabupaten Pati, yang tidak mau disebutkan namanya.
Menurut Informasi yang dihimpun NM, peserta aksi demo yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia FHK2-I, bertahan didepan Istana Negara hingga beberapa hari tanpa ada kejelasan dari pemerintah terkait tuntutan yang di teriakan para kaum guru tersebut.
Sekjen FHK2 Kabupaten Kediri Susilo Setya Nugroho, saat di hubungi via tlp menyebutkan, “aksi di Jakarta dilakukan untuk mendesak pemerintah menerima guru honorer K 2 menjadi PNS tanpa tes. Susilo Juga menghimbau anggotanya untuk mempersiapkan diri mengikuti aksi demo nasional di Jakarta.
Susilo menambahkan, “dikarenakan para guru yang kini sudah berada di Jakarta terabaikan begitu saja tanpa ada yang bersedia untuk ditemui para guru honorer tersebut untuk menampung aspirasi dan tuntutan para guru honorer demi kepastian status serta kebijakan dari Pemerintah. “Total anggota kami ada sekitar 1.000, namun yang berangkat ke Jakarta hanya 250,” jelasnya.
Pahlawan tanpa kenal lelah dan tanpa tanda jasa , ya itulah julukan yang sering kita dengar bagi mereka para guru yang setiap harinya mengajarkan para murid dan siswa di sekolah tanpa status yang jelas dan kepastian dari pemerintah.
Kini para guru honorer tersebut datang ke jakarta untuk menagih janji Pemerintah seperti yang di ucapkan pada kampanye sebelumnya. Namun mirisnya, para pahlawan tersebut terlihat terabaikan saat ingin menagih janji pemerintah dan penguasa. Mereka menyampaikan aspirasi serta tuntutanya dibawa dalam demo tersebut justru tidak satupun pejabat negara bersedia untuk menemuinya.
Dengan wajah yang lelah dan alas seadanya para guru honorer tersebut tertidur dengan pulasnya sambil menunggu barangkali ada yang terketuk hatinya untuk menemui dan mewujudkan keinginan mereka.
Hingga Rabu (31/10/2018) sore, Presiden serta menteri terkait tak ada yang menerima perwakilan guru honorer. Perwakilan guru honorer hanya diterima oleh perwakilan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP). KSP juga tak menjanjikan apa pun mengenai nasib guru honorer yang tak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
Para guru honorer yang berunjukrasa di depan Istana Negara sejak Selasa (30/10/2018) hingga Kamis (1/11/2018) kecewa tak ditemui Presiden Joko Widodo. (tim NM/Pati)